Dari situ pula meski banyak tantangan dan keluhan, tapi tetap saya mau menulis. Mulanya pernah mandeg karena berbagai alasan. Yakni kurangnya motivasi dan dorongan dari lembaga ditempat saya bekerja.Â
Namun, Alhamdulillah saat ini semangat menulis tumbuh kembali. Karena atas dasar kesadaran pentingnya kegiatan menulis maka saya selalu berusaha konsisten memulai menulis kembali.
Salah satunya dengan membuat blog atau menulis dimedia sosial. Jadi semangat menulis saya tak terbatas, kapan saja bisa saya kerjakan karena tak terikat apalagi terpaksa.Â
Saat mengajak orang lain saya bisa jawab dan bukan hanya mengajak tapi dapat menunjukkan apa dan mana tulisan dan karya saya, entah bagus atau tidak tapi setidaknya saya sudah mencoba menulis.
Bagi orang-orang besar yang terkenal, seperti ilmuan dan tokoh-tokoh terdahulu terbukti masa kini kemashurannya tentang ilmu yang ia miliki dan ditulis dalam sebuah karya (buku) dan kini kita nikmatin pengetahuan itu.Â
Dan saya tidak terlalu mengetahui alasan mereka pertama kali menuliskannya. Khusunya tentang sejarah islam, kitab fikih, akhlak, hadits, filsafat, dan cabang-cabang ilmu lainnya. Berpuluh-puluh tahun mereka menimba ilmu dan pada akhirnya mereka tak pelit untuk berbagi. Untuk bermanfaat bagi generasi setelahnya.
Bagaimana bila mereka tak menulis pasti kita akan merasa gelap dan tak ada media untuk kita belajar tentang berbagai hal pengetahuan, yang dapat kita nikmati saat ini dari generasi kegeberasi selanjutnya.
Seorang ulama terkenal yaitu Imam Syafi'i mengatakan bahwa menulis adalah alat untuk mengikat ilmu atau bacaan. Sekiranya tidak ada tulisan lalu kita lupa maka lenyaplah ilmu itu dari diri kita.
Alasan mereka menulis tak terlalu penting. yang terpenting adalah mereka tetap konsisten menulis pengetahuan yang mereka miliki sesuai kemampuan dan kapasitas di bidangnya masing-masing.
Tujuan menulis boleh apa saja. Asal tidak berbentuk sara, kebencian, cacian dan balas dendam terhadapa suatu hal. Sesuatu yang negatif dan memancing keribuatan atau seruan ajakan terhadap permusuhan. Apalagi menulis yang berbau hoax atau menyebar berita bohong.
Lalu apa pernah kita berpikir logis dan sistematis? Dengan menulis disitulah kita akan terlihat seperti apa pemikiran dan penalaran kita terhadap suatu masalah tertentu. Seberapa luwaskan kita dalam mendeskripsikan peristiwa dari sudut pandang kita yang berbeda.