Selain karena hama, tanaman cabai juga bisa terganggu pertumbuhannya karena jamur dan bakteri. Busuk daun misalnya, gangguan ini bisa terjadi lantaran cabai terkena jamur Phytophthora capsici . Penyakit ini termasuk yang paling sering terjadi, lantaran penyebarannya cepat melalui air dan udara.
Ada pula penyakit bercak daun, yang disebabkan oleh jamur Cescospora capsici.Â
Penyakit ini disebut pula mata katak atau frog eyes. Di musim hujan seperti sekarang ini, mata katak mudah menyerang dan menyebar.
Baca juga: 4 Penyebab Daun Tanaman Cabai Jadi Keriting
Penyakit lain yang biasa menyerang cabai adalah busuk buah. Nah kalau ini, disebabkan oleh jamur Colletotrichum capsici. Hati-hati, penyakit ini juga mudah menyebar di musim penghujan karena jamur ini senang berkembangbiak di area yang lembab dan basah.
Jamur akan menginfeksi dinding sel tanaman, di mana pada masa generatif, ia akan menyebabkan buah yang masak menjadi busuk dan mengering.
Penyakit tanaman cabai karena bakteri adalah penyakit layu. Bakteri Ralstonia solanacearum mengeluarkan enzim penyebab busuk di area akar, sehingga proses fotosintesis tanaman akan terganggu.
Gejalanya unik, tanaman akan layu di siang hari namun kembali segar di sore dan malam hari. Lambat laun tanaman akan layu total, dengan daun menguning cepat dan rontok secara bertahap.
Tumpang sari untuk menghalau hama
Cabai sebenarnya memiliki daya adaptasi tinggi. Terbukti cabai bisa tumbuh subur baik di dataran rendah maupun dataran tinggi.Â
Varian cabai yang biasa ditanam di pekarangan rumah adalah cabai rawit, cabai merah besar dan cabai merah keriting. Ketiga jenis cabai itu adalah cabai yang paling banyak diperlukan oleh dapur.
Lantas bagaimanakah solusi menanam cabai tanpa gangguan hama?