Protein tersebut nantinya dapat berfungsi untuk menstabilkan struktur RBD.
Baca juga: Ada Vaksin Nusantara, Bagaimana dengan Kabar Vaksin Merah Putih?
Rencana produksi
Mengutip laman LIPI, Selasa (23/2/2021) Wien mengatakan, jika uji coba ke hewan berhasil, maka calon vaksin tersebut rencananya akan diproduksi dalam jumlah besar.
"Diperkirakan pada kuartal ketiga tahun 2021 kita akan uji coba ke hewan. Jika uji ini berhasil, maka akan diproduksi dalam jumlah yang lebih besar dan kemudian dapat dilakukan uji klinis kepada manusia. Prosesnya panjang agar vaksin aman dan efektif dalam menjaga tubuh dari infeksi virus Covid-19," kata Wien.
Baca juga: 6 Hal yang Perlu Diketahui tentang Vaksin Nusantara
Adapun proses penelitian dan pengembangan vaksin tersebut telah dimulai sejak Juni 2020.
Prosesnya diawali dengan mendesain sandi protein dan gen penyandinya berbasis pada sekuen dan struktur protein spike dari virus SARS-CoV-2 itu sendiri.
Setelah itu, dilakukan transfeksi gen ke dalam sel, lalu dilajutkan dengan membiakkan sel agar memproduksi protein rekombinan kandidat vaksin.
Sel yang digunakan oleh LIPI ini bernama sel CHO (Chinese Hamster Ovary) yang tahapan prosesnya mirip dengan proses produksi vaksin Sinovac.
Baca juga: 2 Alasan Ahli Minta Pemerintah dan BPOM Menghentikan Vaksin Nusantara
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI