Wien mengatakan, uji preklinis pada hewan tersebut dimaksudkan untuk menguji immunogenisitas calon vaksin dan uji netralisasi virus atau uji netralisasi dengan pseudovirus.
Baca juga: Uji Klinis Vaksin Nusantara Tahap 1 Dilaporkan Tingkatkan Antibodi
Bahan dan cara kerja vaksin LIPI
Wien mengatakan, calon vaksin yang sedang dikembangkan LIPI memiliki perbedaan dengan vaksin Merah Putih, yang tengah dikembangkan oleh Eijkman.
"Protein rekombinan yang kami kembangkan berbeda dengan protein rekombinan lainnya yang dibuat oleh konsorsium vaksin Merah Putih," ujar Wien.
Wien mengungkapkan, protein rekombinan yang dikembangkan untuk calon vaksin LIPI merupakan protein trimer RBD (receptor binding domain) maupun trimer domain S1 dari protein spike (protein S).
Struktur trimer tersebut masing-masing terbentuk dengan bantuan struktur Foldon.
Baca juga: Vaksin Nusantara Masuk Uji Klinis Fase 2, Bagaimana Keamanannya?
Melansir Nature, protein S merupakan salah satu struktur pembentuk virus corona SARS-CoV-2, yang memediasi masuknya virus ke dalam sel inang dengan terlebih dahulu mengikat reseptor inang melalui RBD di subunit S1, dan kemudian menggabungkan membran virus dan sel inang melalui subunit S2.
Wien mengatakan, dengan bantuan struktur Foldon, maka ada 3 protein RBD yang bisa disatukan.
"Pembentukan trimer bertujuan untuk meningkatkan immunogenisitas yang diharapkan dapat meningkatkan pembentukan antibodi penetralisir virus," kata Wien.
Tidak hanya itu, Wien mengungkapkan, pihaknya juga mencoba untuk memperoleh protein Spike HexaPro, dengan mutasi 6 asam amino menjadi asam amino prolin (Pro).