Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Sangat Nakal Saat Remaja, Chef Juna Jadi Lebih Baik Setelah Tinggal di Amerika

18 Februari 2021   12:46 Diperbarui: 18 Februari 2021   13:02 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Chef Juna Rorimpandey saat berbincang dengan Merry Riana

JAKARTA, KOMPAS.com - Chef Juna mengungkap dirinya pernah nakal di usia remaja.

Bahkan dahulu, Juna Rorimpandey dikenal sebagai anak yang suka bolos dan adu jotos.

Meski pernah nakal, Juna berangsur-angsur memutuskan untuk berubah menjadi orang yang lebih baik.

“Sebenarnya bukan enggak mau bandel lagi ya, you never gonna say udah gue enggak mau bandel lagi. Tapi ada titik di mana kita mulai logic," ujar Juna seperti dikutip Kompas.com dalam kanal YouTube Merry Riana, Rabu (10/2/2021).

"Jadi, di tahun 1997 memutuskan untuk hengkang dari dunia yang ada, Indonesia pada saat itu,” kata Chef Juna melanjutkan.

Untuk berubah lebih baik, Juna saat itu berpikir untuk meninggalkan pergaulannya di Indonesia dan merantau ke Amerika.

Baca juga: Pengalaman Chef Juna Saat Positif Covid-19, Rumah Sakit Penuh hingga Lebih Parno

Pasalnya, kata Juna, ia akan tetap melakukan hal nakal apabila masih berada di Indonesia.

“Jadi memang mau keluar dari lingkungan hidup yang saat itu. Tidak menyalahkan grup ini, tidak menyalahkan teman-teman yang ini, tidak menyalahkan geng ku yang ini,” ujar Juna.

 

Terlebih, menurut Juna, ia layaknya spons yang hanya menyerap hal-hal buruk dari pergaulannya saat itu.

I’m the worse, saya itu dulu seperti spons . Jadi main sama grup sini bandelnya serap. Main sama grup sini, premanismenya serap. Main sama grup ini jagoannya serap. Cuma jadi spons tapi nyerap yang jelek jeleknya aja gitu lho. Bahkan, boleh dibilang salah satu yang paling muda, repot,” kata Juna.

Di Amerika, Juna ingin sekolah pilot karena tergoda dengan penghasilan seorang pilot, fasilitas selama pendidikan hingga akan mendapatkan sertifikat izin terbang.

Baca juga: Chef Juna: Dianggap Kejam Terserah, kalau Dibilang Sombong Saya Tentang

Sekolah yang dibayangkan akan menyenangkan ternyata jauh dari ekspektasinya karena harus menetap lebih lama untuk menyelesaikan pendidikannya dengan biaya sangat besar.

It doesn't workout karena waktunya lebih dan dana abis. Mau nambah pakai uang sendiri atau bantuan orangtua, tapi tahunya ekonomi krisis. So, i’m survive, itu kan mulai kerja,” ucap dia.


Tanpa disadari, berada di Amerika untuk bertahan hidup membuatnya jadi pribadi yang lebih baik.

Pasalnya, di Amerika, Juna menghabiskan waktunya untuk bekerja di salah satu restoran dan tidak ada waktu untuk nakal.

“Banyak persitiwa yang akhirnya mendewasakan ya, dalam artian sadar diri posisi kita in life gimana, enggak bisa seperti dulu lagi,” tutur Juna.

Baca juga: Cerita Chef Juna Positif Covid-19 Usai Pulang dari Bali

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun