JAKARTA, KOMPAS.com - Penyanyi Ashanty kembali buka suara soal polemik Muhammad Saputra alias Putra bocah penjual cilok viral yang dijadikan anak asuhnya.
Pengacara Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Keadilan Abdul Hamim Jauzie, menyebut Ashanty membiarkan Putra keluar dari Pesantren Al Basyir tanpa ada upaya membujuk.
Istri musisi Anang Hermansyah itu juga dituding lepas tanggung jawab akan pendidikan Putra.
Bahkan, Ashanty dianggap hanya menggunakan Putra sebagai daya tarik konten YouTube.
Mengenai hal ini, Ashanty meluruskan pernyataan yang telah dilontarkan oleh pihak LBH Keadilan. Berikut rangkuman Kompas.com.
Putra minta keluar pesantren
Ihwal dirinya yang disebut menelantarkan pendidikan Putra, Ashanty menegaskan pernyataan dari LBH Keadilan tidak benar.
Pasalnya, Ashanty mengatakan Putra yang menginginkan keluar dari Pesantren Al Basyir.
Baca juga: Klarifikasi dan Bantahan Ashanty soal Tudingan Manfaatkan Putra untuk Konten YouTube
Padahal, kata Ashanty, dia sangat menginginkan Putra tetap belajar di pesantren tersebut.
"Ada video yang kita panggil keluarga Aulia (anak asuh), keluarga Putra ada kakaknya juga, kita sudah bilang bahwa ‘Yakin? Enggak nyesel?’ Tapi dia tetap sepertinya ‘enggak, aku disekolahkan sama kakak aku’. Tapi dia enggak nyebutin nama siapa, jadi ya sudah, oke," kata Ashanty saat ditemui di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Selasa (9/2/2021).
Dugaan ingin keluar
Pelantun lagu "Jodohku" itu menduga keputusan Putra keluar dari pesantren karena rasa ketidaknyamanan.
Menurut Ashanty, kehidupan Putra sebelum masuk pesantren dan sesudahnya memiliki perbedaan yang signifikan.
"Mungkin gini, anak yang biasanya bebas, untuk di pesantren ini ada yang enggak nyaman. Karena apa? Harus shalat subuh, bangun, enggak boleh pegang handphone, shalat lima waktu, mengaji, dan lain-lain. Kalau anak enggak niat, pasti enggak mau kan ya," kata Ashanty.
Baca juga: Ashanty Sebut Putra yang Ingin Keluar dari Pesantren
Anggap tugas telah selesai
Dengan keluarnya Putra dari pesantren, Ashanty menganggap tugasnya untuk menyekolahkan anak asuhnya itu kini telah selesai.
"Dia yang minta keluar. Tadinya aku pengin tetap di sana, tapi sekarang dia, aku merasa udahlah tugas aku mungkin sampai di sini, aku juga sudah jadi lega," kata Ashanty.
Kemudian, Ashanty juga menjabarkan maksud dari mengangkat anak yang dimaksudkan dan dilakukan pada Putra.
"Memang niatnya untuk membantu gitu, niat sosial, bukan untuk mengangkat anak untuk tinggal di rumah. Niatnya emang begitu. Maunya aku adalah, anak asuh gitu, supaya yang enggak mampu, yang enggak bisa sekolah, jadi bisa yang tinggi (sekolahnya)," ungkap Ashanty.
Baca juga: Sebut Putra Keluar Sendiri dari Pesantren, Ashanty Anggap Tugas Menyekolahkan Telah Selesai
Maafkan pernyataan LBH
Perempuan kelahiran November 1984 itu menganggap tudingan yang dilontarkan LBH Keadilan telah selesai.
Ashanty juga telah memaafkan segala pernyataan pihak LBH Keadilan yang dinilainya tidak benar.
"Kalau bagi aku sudah selesai, aku memaafkan. Kami manusia, sesama manusia harus memaafkan," kata Ashanty.
Kendati demikian, Ashanty bakal mengambil langkah tegas dan menarik ucapan maafnya apabila pihak LBH Keadilan kembali mengeluarkan pernyataan yang menurutnya tidak benar.
Baca juga: Ashanty Anggap Polemik Anak Asuhnya Telah Selesai dengan Pihak LBH Keadilan
Terlebih, Ashanty mengaku banyak memiliki barang bukti yang cukup kuat untuk menampik tudingan terhadapnya terkait Putra.
"Karena kalau sampai sini aja, aku maafkan. Tapi kalau terus membuat statement enggak jelas, aku banyak bukti juga untuk bisa melakukan yang lebih jauh," ucap Ashanty.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H