Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Video Viral "Desa Mati" di Majalengka, Begini Awal Mulanya

4 Februari 2021   16:45 Diperbarui: 4 Februari 2021   17:09 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan layar video 'desa mati' di Majalengka

 Tangkapan layar video 'desa mati' di MajalengkaKOMPAS.com - Video yang menampilkan pemandangan desa tak berpenghuni, baru-baru ini  ramai diperbincangkan di media sosial.

Dalam video itu, terlihat deretan rumah kosong yang sudah usang dan banyak ditumbuhi tumbuhan liar.

Video tersebut diunggah oleh akun channel YouTube bernama Bucin TV pada 26 Januari 2021 dan telah ditonton sebanyak 2,1 juta kali.

Baca juga: Viral Video Kerumunan Warga Mengambil BST ke Kantor Pos, Ini Penjelasannya...

Video "desa mati" tersebut diketahui juga diunggah di media sosial, seperti akun @viral-banget yang mengunggah video itu pada Selasa (2/2/2021) di Instagram.

"PENAMPAKAN 'DESA MATI' TAK BERPENGHUNI DI MAJALENGKA
Sebuah desa bernama Desa Sidamukti di Majalengka, Jabar kondisinya bak desa mati. Desa tersebut ditinggal penghuninya akibat bencana alam," tulis akun itu.

Video lengkapnya dapat dilihat di sini: Viral video desa mati di Majalengka.

Baca juga: Video Viral Polantas di Jawa Timur Disenggol Elf hingga Jatuh, Apa Motifnya?

Penjelasan Pusdalops BPBD Majalengka

Saat dikonfirmasi, Manajer Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalop) Penanggulangan Bencana (PB) BPBD Kabupaten Majalengka Indrayanto membenarkan adanya kawasan tak berpenghuni tersebut.

Lokasi persisnya terletak di Desa Sidamukti, Kecamatan Majalengka, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.

Ia mengklarifikasi, bahwa kawasan kosong tersebut hanya satu blok, bukan keseluruhan satu desa.

Baca juga: Video Viral Tanggul Sungai Wilalung di Demak Jebol, Begini Kondisinya Saat Ini...

"Sebetulnya tepatnya bukan desa, hanya blok, karena tidak keseluruhan satu desa," kata Indrayanto kepada Kompas.com, Kamis (4/2/201).

Menurutnya, blok tersebut dikosongkan akibat adanya pergerakan tanah pada 2009 dan proses rekolasi dilakukan sekitar 2012.

Para penghuni blok tarikkolot tersebut telah direlokasi ke blok lain, yaitu blok awilega.

"Karena blok tarikkolot tidak memungkinkan dijadikan tempat permukiman lagi," jelas dia.

Baca juga: Fenomena Tanah Bergerak di Ciamis, Apa Sebabnya?

Indrayanto menuturkan, semua rumah di blok tersebut sampai saat ini dikosongkan. Hanya ada beberapa warga yang beberapa kali masih menyambangi tempat itu.

Sebab, sejumlah warga menggunakan bekas rumah itu untuk menyimpan hasil pertanian.

"Sebagian kecil saja, hanya beberapa rumah. Karena lahan garapan pertanian mereka masih di sekitar blok itu," katanya lagi.

Ia menambahkan, blok tarikkolot tersebut kini tak bisa lagi digunakan sebagai tempat tinggal karena rawan bencana.

"Yang jelas blok tarikkolot yang sudah direlokasi tidak dapat dijadikan tempat tinggal lagi, karena daerah tersebut masih rawan," kata Indriyanto.

"Pergerakan tanahnya serta longsoran-longsoran baru masih terus terjadi," tutupnya.

Baca juga: Analisis BMKG soal Cuaca Ekstrem Januari-Februari 2021...

 

5e10417640a08.jpgKOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Cara membersihkan rumah setelah banjir 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun