Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Potret Kisah Ojek Online yang Kawal Jenazah Rekannya ke Pemakaman

20 Maret 2019   10:00 Diperbarui: 20 Maret 2019   10:11 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengemudi ojek online melakukan aksi unjuk rasa di depan Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa (27/3/2018). Massa dari pengemudi ojek online menuntut pemerintah membantu untuk berdiskusi dengan perusahaan transportasi online agar merasionalkan tarif.

Baca juga: Ada Regulasi Kemenhub, Ojek Online Berharap soal Tarif Segera Diatur

Sementara itu, salah satu kerabat korban, Chandra Utama mengatakan, korban meninggal dunia lantaran mengalami kecelakaan di wilayah Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Jenazah yang dikawal tersebut sudah dibawa ke Bumiayu, Brebes, Jawa Tengah untuk dimakamkan.

"Sudah dimakamkan di TPU keluarga di Bumiayu," ujar Chandra.

Mengawal jenazah istri ojol

Sebelum peristiwa ojol mengawal jenazah pada Senin lalu, peristiwa kawal jenazah juga dilakukan para pengemudi ojol pada Juli 2018 lalu.

Saat itu, ratusan pengemudi ojol mengiringi keberangkatan jenazah Sarifah, korban pembegalan di Tangerang, dari rumah duka di Warakas ke Taman Pemakaman Umum (TPU) Budi Darma di Cilincing, Jakarta Utara.

Suami Sarifah, Ade Miskan, merupakan seorang pengemudi ojol.

"Ini korban pembegalan yang di Tangerang kemarin, yang kena tembak, ternyata suaminya anak ojol juga orang sini," kata seorang pengemudi ojol di sekitar rumah duka.

Sepanjang jalan dari kawasan Warakas hingga TPU Budi Darma didominasi warna hijau khas seragam ojek online.

Beberapa pengemudi ojol berjaga di tiap persimpangan untuk melancarkan perjalanan rombongan.

Iring-iringan ojol itu tak berhenti sampai pintu masuk TPU. Puluhan pengemudi setia mengantar hingga ke lokasi pemakaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun