Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengapa Bangsa Jepang Terobsesi dengan Ketepatan Waktu?

17 Maret 2019   10:30 Diperbarui: 17 Maret 2019   11:17 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jaringan kereta api di Jepang adalah salah satu organisasi yang paling menghargai ketepatan waktu.

Pada 1990, tragedi terjadi di prefektur Hyogo saat pelajar berusia 15 tahun tewas tergencet gerbang sekolah.

Dia tewas saat berusaha menyelinap saat gerbang sekolah mulai ditutup pada pukul 08.30 waktu setempat.

Guru yang menekan tombol penutup gerbang dipecat dan insiden itu memicu debat publik.

"Saat itu, amat lazim menutup gerbang tepat waktu dan menghukum siswa yang terlambat berlari mengelilingi lapangan," ujar Yukio Kodata (33), warga Kanada keturunan Jepang yang kini tinggal di negeri leluhurnya itu.

Yukio menambahkan, catatan keterlambatan siswa datang ke sekolah bisa memengaruhi peluang mereka masuk ke universitas.

Baca juga: Garuda Jadi Maskapai Paling Tepat Waktu Kedua se-Asia Tenggara

Ujungnya, penekanan pada ketepatan waktu dan kaburnya batas untuk waktu lembur memengaruhi kualitas hidup.

"Di Jepang, warga memiliki mentalitas bahwa jika orang lain melakukan itu, maka mereka harus melakukan hal yang sama," kata Yukio.

"Banyak teman saya yang datang dari Jepang ke Kanada, tak ingin pulang. Mereka suka makanan dan hiburan di Jepang, tetapi mereka tak ingin bekerja di sana," tambah dia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun