AK diketahui berperan menyumbang dana sebesar Rp 15 juta untuk membeli kebutuhan perakitan bom.
Sementara itu, terduga teroris berinisial ZP atau Ogel berperan dalam perencanaan dan penyimpanan logistik.
"Yang bersangkutan (P) berperan juga ikut aktif dalam merencakan amaliyah yang akan dilakukan oleh AH dan dua temannya tersebut. Kemudian perannya juga menyimpan bahan-bahan peledak yang akan digunakan oleh tersangka AH," ujar Dedi.
3. Polisi temukan 300 kilogram bahan peledak
Dari AH, yang memiliki kemampuan merakit bom, polisi menyita dua bom pipa, empat casing tabung pipa dari LPG, satu bom elbow, dan empat bom ranjau.
Polisi juga menyita berbagai bahan peledak seperti 100 kilogram flash powder dan potasium korat.
Sementara itu, dari terduga teroris AK, polisi menyita satu buah bom rompi yang berisi 10 buah bom elbow, dan satu kardus berisi bahan peledak yang masih dalam proses identifikasi.
Tersangka ZP diketahui berperan untuk menyimpan bahan-bahan peledak yang akan digunakan oleh AH.
Jika ditotal, polisi menemukan 300 kilogram bahan peledak dari para terduga teroris.
"Barang bukti kalau misalnya terkumpul semuanya baik dari tersangka tersebut, kemarin Pak Kapolda sudah menyampaikan kurang lebih sekitar 300 kilogram," terang Dedi.
4. AH diduga telah aktif selama 6 tahun di jaringannya