Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Ironi Indonesia di Balik Gembar-gembor Revolusi Industri 4.0

19 Februari 2019   21:33 Diperbarui: 19 Februari 2019   22:00 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kurangnya asupan gizi serta pengetahuan orangtua akan pentingnya kesehatan menjadi penyebab utama tingginya angka stunting. Masalah ini masih menjadi PR kita bersama.

Baca juga: Jangan Sampai Orang Bicara AI, tapi Kita Masih Stunting

2. Angka rabies masih tinggi

Melansir laman resmi Departemen Kesehatan RI, depkes.go.id, selama periode 2011 sampai 2017 ada lebih dari 500.000 kasus rabies di dunia. Gigitan Hewan Penular Rabies (GHPR) yang dilaporkan di Indonesia, sebanyak 836 kasus positif rabies.

Kematian akibat rabies mencapai 100 orang per tahun, dan sebagian besar dialami anak-anak Indonesia. Sementara dalam hitungan global, rabies dapat merenggut lebih dari 55.000 nyawa setiap tahunnya.

"Sejak 1995, Indonesia tak pernah dinyatakan bebas rabies. Per tahun ditemukan 1.500 kasus terpapar rabies," kata Steven Dandel, MPH, Kepala Bidang Pencegaha dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Provinsi Sulawesi Utara.

Hewan positif rabies dapat menularkan penyakitnya ke manusia atau hewan lain melalui luka gigitan, jilatan pada kulit yang lecet, selaput lendir mulut, hidung, mata.

Baca juga: KEMENKES: Banyak Anak Meninggal karena Rabies

3. Indonesia juara dua buang hajat sembarangan

Menurut WHO, sekitar 32 juta orang Indonesia masih buang hajat di tempat terbuka pada 2015.

Hal ini tidak diimbangi dengan proyek sanitasi di wilayah Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun