Selama berbulan-bulan sepanjang 2015, feed Twitter-nya berisi hasutan mengerikan. Dia mengaku sangat bersemangat hingga tahun berikutnya.
Setelah kematian Rahman, Hoda menikah dengan anggota asal Tunisia yang tak disebutkan identitasnya. Keduanya mempunyai putra bernama Adam.
Anggota Tunisia itu terbunuh dalam serangan di Mosul. Hoda dan perempuan lainnya terus mundur dengan kekuasaan ISIS yang semakin menyusut.
Baca juga: Shamima: ISIS Mengubah Saya Menjadi Lebih Kuat dan Tangguh
Suaminya yang terakhir adalah anggota dari Suriah yang menikah pada 2018 lalu. Dia menyalahkan keluarganya karena berperan besar atas radikalisasi yang menimpanya.
Dia menuturkan keluarganya sangat konservatif, dan selalu membatasi interaksi serta kegiatan apapun yang dilakukannya.
"Saya tidak bisa sekadar pergi dengan teman-teman saya. Jadi, saya beralih pada agama. Saya mempelajari apapun yang saya anggap benar," ungkapnya.
Dia kemudian memikirkan kembali perbuatannya dan mengaku apa yang sudah diperbuatnya itu adalah tindakan yang arogan.
Enam pekan lalu, dia melarikan diri dari Susa, sebuah desa tidak jauh dari Baghouz yang merupakan pertahanan terakhir ISIS.
Dia sempat menghabiskan dua malam tidur di gurun bersama anggota pelarian lain, sebelum ditangkap oleh pasukan Kurdi.
Hoda menceritakan pengalamannya dengan ISIS laksana buku. "Anda membaca satu buku dan kemudian Anda telah mengetahui segalanya," katanya.