Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

5 Kisah Inspiratif, Dokter Gigi Penyelamat Hutan hingga Mantan Preman Jadi Petani Sukses

15 Februari 2019   07:15 Diperbarui: 15 Februari 2019   07:57 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Utari Octavianty membantu nelayan kecil memasarkan hasil tangkapan ikan melalui aplikasi Aruna sehingga kesejahteraan mereka meningkat drastis.

Aplikasi Aruna bertujuan memutus mata rantai tengkulak yang menyebabkan harga ikan murah. Dengan Aplikasi android Aruna, nelayan bisa mengetahui harga ikan di pasaran dan pangsa pasar meluas hingga ke luar negeri karena menggunakan sistem online.

“Sehingga nelayan bisa mengetahui harga ikan secara transparan melalui aplikasi Aruna,” kata Utari.

Selain mendapa harga ikan yang layak, petani juga memperoleh bonus setiap penjualan ikan 10 kilogram, yakni Rp 20.000. Bonus itu bisa dikumpulkan untuk dipakai membeli jaring sehingga tidak mengganggu uang belanja di rumah.

Baca juga: Kisah Dokter Gigi Penyelamat Hutan, Kliniknya Bayar Bibit Pohon hingga Beli Kembali Gergaji Mesin

Ada sekitar 2.000 nelayan di 15 titik di seluruh Indonesia yang sudah menggunakan aplikasi Aruna. Utari saat ini tertantang untuk menjangkau nelayan lain yang mencapai ratusan ribu orang agar memanfaatkan aplikasi Aruna.

“Tantangan lainnya adalah saya akan mencoba membuat aplikasi yang mampu menyebarkan informasi tentang harga ikan melalui SMS. Masih banyak petani yang tidak memiliki ponsel Android. Mereka rata-rata menggunakan ponsel biasa yang hanya dipakai untuk menelepon dan SMS. Atau mereka biasa sebut ponsel titut,” kata Utari sambil tersenyum.

Saat ini, bagi nelayan yang tidak mengerti atau tidak memiliki ponsel android bisa dibantu oleh tim di lapangan yang dibentuk Utari. Mereka adalah anak muda di pesisir yang juga anak nelayan. Tim lapangan ini membantu memasukkan data ikan ke apikasi Aruna.

4. Iskandar dan Ronald, mantan tentara anak di konflik Maluku

Ronald Regang (kiri) dan Iskandar Slameth saat roadshow BBC Get Inspired di Universitas Merdeka Malang, Kamis (14/2/2018).

Dua pemuda Ambon, Iskandar Slameth dan Ronald Regang. Keduanya adalah mantan tentara anak pada konflik berdarah di Maluku yang pecah pada tahun 1999 silam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun