Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Harga Jeblok, Petani Ini Matikan 1,5 Hektare Pohon Cabainya dengan Racun Gulma

10 Februari 2019   14:01 Diperbarui: 10 Februari 2019   14:28 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Petani lain di Bugel, Suparman (55), juga merasakan hal serupa. Ia mengatakan, kalau dihitung sejak pertama kali menanam, sebenarnya tidak rugi besar.

Namun, kini ia berencana mengganti cabai dengan tanaman lain. Kebetulan harga sudah lama di titik terendah.

"Harga sekarang Rp 5.000 per kg itu tidak cucuk (jauh dari BEP). Setidaknya Rp 15.000. (Karenanya) habis ini saya mau bongkar dan ganti tanaman lain," kata Suparman.

Kulon Progo sejatinya digadang sebagai salah satu lumbung cabai nasional. Produksi cabai keritingnya bisa mencapai 40 ton perhari.

Baca juga: Ganjar Minta Bupati/Wali Kota di Jateng Ikut Intervensi Harga Cabai

 Sebanyak 90 persen produksi cabai dari kabupaten ini memenuhi kebutuhan cabai berbagai daerah di Indonesia. Utamanya, Provinsi DKI Jakarta, seperti Pasar Kramat Jati, Cibitung, dan Tanah Tinggi.

Cabai juga dikirim ke Sumatera. Produksi cabai Kulon Progo meningkat tajam di 2018 lalu, bahkan sampai 25.362 ton atau 225,82 persen dari target 11.231 ton.

Produksi cabai Kulon Progo merupakan produksi terbesar dari semua jenis holtikultura yang ada. Semua didukung oleh luas tanam yang besar mencapai 2.240 hektar.

Luas tanam ini melebihi masing-masing kabupaten yang ada di DIY.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun