Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Kisah Sepasang Lumba-lumba Nyasar di Sungai Kualuh, Sang Betina Mati, yang Jantan Gegar Otak

3 Februari 2019   08:00 Diperbarui: 3 Februari 2019   08:25 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proses evakuasi lumba-lumba yang nyasar ke Sungai Kualuh, Desa Kualaberingin, Kecamatan Kualuh Hulu, Kabupaten Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara.

Proses evakuasi lumba-lumba yang nyasar ke Sungai Kualuh, Desa Kualaberingin, Kecamatan Kualuh Hulu, Kabupaten Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara.MEDAN, KOMPAS.com - Sepasang lumba-lumba melompat-lompat di Sungai Kualuh, Desa Kualaberingin, Kecamatan Kualuh Hulu, Kabupaten Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara, pada Minggu (27/1/2019).

Sontak, kemunculan mamalia laut yang terkenal cerdas ini membuat heboh wraga hingga menjadi tontonan. Dalam sekejap, video penampakan makhluk pemakan ikan itu bertebaran di media sosial.

Namun, diduga tak mampu bertahan dengan kualitas air sungai dan daya tubuh yang menurun, lumba-lumba betina pun tewas mengapung pada Rabu (30/1/2019) petang.

Kepala Desa Kualaberingin Edi Mansur membenarkan hal ini. Bersama tim dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumut, dia mendatangi lokasi untuk proses evakuasi.

"Harapannya lumba-lumba yang satu lagi bisa diselamatkan," kata Edi saat dihubungi wartawan pada Kamis (31/1/2019).

Baca juga: Perjalanan Daging Anjing di Medan, dari Pasar hingga Piring Makan (1)

Kepala Bidang Konservasi Wilayah II Pematangsiantar - BBKSDA Sumut Seno Pramudita mengatakan, bangkai ikan dikubur di lokasi penemuan.

Pihaknya belum bisa memastikan penyebab kematian dan mengapa bisa sampai ke sungai. Hanya menduga ikan besar itu terbawa air pasang laut.

"Jarak sungai dengan laut sekitar 80 sampai 100 kilometer dari muara. Saat ditemukan, sudah semakin jauh ke hulu sungai. Baru pertama kali kejadian seperti ini," kata Seno, Sabtu (2/2/2019).

Dia pun mengimbau masyarakat agar segera menghubungi petugas jika terjadi hal serupa, lalu tidak mengganggu, dan jika memungkinkan, berupaya mengalihkan arah gerakan lumba-lumba ke muara.

Seno pun tidak menampik bahwa salah satu penyebab lumba-lumba mati akibat lambatnya informasi yang sampai ke mereka dan jauhnya jarak evakuasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun