JAKARTA, KOMPAS.com - Dana Moneter Internasional ( IMF) merevisi perkiraan pertumbuhan ekonomi dunia menjadi 3,5 persen untuk 2019 dan 3,6 persen untuk 2020.
Angka tersebut turun 0,2 dan 0,1 persen dibandingkan perkiraan terakhir pada Oktober 2018. IMF telah dua kali merevisi angka pertumbuhan ekonomi global dalam tiga bulan terakhir.
Menyikapi hal tersebut, Indonesia tetap mewaspadai situasi ekonomi global yang tidak menentu ini.
"Pemerintah waspada terhadap situasi ekonomi global maupun domestik. Itu memang harus terus dilakukan," ujar Staf Khusus Presiden Ahmad Erani Yustika di Kantornya, Jakarta, Rabu (23/1/2019).
Baca juga: Ini Faktor IMF Memangkas Pertumbuhan Ekonomi Global 2019
Â
Meski demikian, Erani menegaskan, kewaspadaan itu bukan semata-mata karena revisi perkiraan pertumbuhan ekonomi dunia.
"Ini memang telah dijalankan pemerintah sejak dulu," ujar Erani.
Ia memastikan, kondisi perekonomian Indonesia on the track. Hingga saat ini, pemerintah bekerja sesuai target yang tertuang dalam asumsi RAPBN 2019. Hasilnya dinilai cukup positif.
"Berkat kewaspadaan itu, kita bisa memperoleh kinerja ekonomi yang bagus selama empat tahun terakhir. Pertumbuhan ekonomi terus tumbuh di saat negara lain justru turun pertumbuhannya, misalnya China," ujar Erani.
Ia menambahkan, modal terpenting yang dimiliki Indonesia adalah makro ekonomi yang solid.