Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Lima Fakta Jak Lingko Tanah Abang yang Baru Dioperasikan

12 Desember 2018   09:45 Diperbarui: 12 Desember 2018   10:01 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meluncurkan nama Jak Lingko untuk program integrasi antarmoda di Jakarta di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (8/10/2018). Nama Jak Lingko menggantikan nama OK Otrip yang digunakan selama masa uji coba.JAKARTA, KOMPAS.com - PT Transjakarta meresmikan program Jak Lingko Tanah Abang pada Selasa (11/12/2018) bersamaan dengan dibukanya jembatan penyeberangan multiguna (JPM) atau skybridge Tanah Abang, sehari sebelumnya.

Program Jak Lingko adalah integrasi antara bus transjakarta dengan angkutan kota (angkot) dan bus kecil. Berikut lima fakta Jak Lingko Tanah Abang yang telah dirangkum Kompas.com:

Perubahan Nama dari OK Otrip

Direktur Utama PT Transjakarta Agung Wicaksono mengatakan, Jak Lingko adalah program integrasi moda transportasi yang dulunya bernama OK Otrip.

"Jak Lingko yang hari ini mulai dioperasikan di Tanah Abang itu bukan yang pertama. Kami sudah jalankan di beberapa rute seperti di Jakarta Utara dan Jakarta Timur, yang dulu namanya OK Otrip," kata Agung di Kolla Space Co-working, Jakarta Pusat, Selasa.

Baca juga: Hari ini, Jak Lingko Tanah Abang Mulai Beroperasi

Program OK Otrip mulai diperkenalkan ketika pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno berkampanye pada Pilkada DKI 2017. Program itu pertama kali diuji coba pada 15 Januari 2018.

Uji coba sempat diperpanjang hingga empat kali sampai akhirnya diterapkan mulai 1 Oktober. Selanjutnya, nama OK Otrip diubah menjadi Jak Lingko sehubungan dengan penerapan program integrasi transportasi.

8 Rute dan Terintegrasi Transjakarta

Jak Lingko Tanah Abang melayani delapan rute, yakni OK 7 Grogol-Tanah Abang, OK 8 Roxy-Bendungan Hilir, OK 9 Roxy Mas-Karet, OK 10 Tanah Abang-Kota, OK 11 Tanah Abang-Kemayoran Lama, OK 12 Tanah Abang-Kebayoran Lama, OK 13 Tanah Abang-Jembatan Lima, dan OK 14 Tanah Abang-Meruya Ilir.

Selain itu, Jak Lingko Tanah Abang juga terintegrasi dengan enam rute bus transjakarta, yakni rute (8C) Tanah Abang-Kebayoran Lama, (1H) Tanah Abang-Stasiun Gondangdia, (8K) Tanah Abang-Batusari, (9D) Tanah Abang-Pasar Minggu, dan (5F) Tanah Abang-Kampung Melayu, dan Tanah Abang Explorer.

Pakai Kartu Jak Lingko

Agung mengatakan, masyarakat bisa menggunakan bus kecil dan angkot yang masuk program Jak Lingko secara gratis. Mereka hanya perlu membayar perjalanan jika menggunakan bus transjakarta.

"Gratis untuk penumpangnya. Penumpangnya cukup pegang kartu, tapping, dan enggak boleh ada yang narik uang lagi," kata Agung.

Baca juga: 2020, Angkutan Umum di Jakarta Ditargetkan Terintegrasi Jak Lingko

Agung mengungkapkan, saat ini masyarakat bisa memperoleh kartu Jak Lingko seharga Rp 10.000 di halte-halte transjakarta. Bahkan, kata dia, ada petugas yang menawarkan kartu tersebut di dalam angkutan kota atau bus kecil yang terintegrasi program Jak Lingko.

Sehingga, tak ada lagi alasan bagi masyarakat untuk tidak memiliki kartu Jak Lingko.

"Sekarang (harganya) Rp 10.000 untuk promo sampai akhir tahun. Sudah kami cetak sekitar 40.000 kartu. Harga (setelah promo) masih kami evaluasi lagi," ujar Agung.

Saat ini, kartu Jak Lingko terhubung dengan dua bank nasional, yakni Bank DKI dan Bank Negara Indonesia (BNI). Masyarakat bisa melakukan pengisian ulang atau top up kartu di ATM atau tiap halte transjakarta. 

Bisa Pakai Kartu OK Otrip

Agung mengatakan, bagi masyarakat yang telah memiliki kartu OK Otrip, mereka tidak perlu membeli kartu Jak Lingko lagi. Mereka masih bisa menggunakan kartu OK Otrip tanpa dipungut biaya apapun.

"Enggak perlu (beli kartu baru). Bayarnya pakai kartu yang lama (kartu OK Otrip) juga bisa karena memang cuma namanya yang berubah," kata Agung.

Tantangan Pengoperasian

Walaupun telah diresmikan, Jak Lingko Tanah Abang masih memiliki tantangan.

Agung menyebut, tantangan pertama adalah hanya ada 61 kendaraan yang memenuhi syarat untuk bisa integrasi dengan program Jak Lingko. Padahal, Dinas Perhubungan DKI Jakarta telah merekomendasikan 307 kendaraan angkotan kota (angkot) dan bus kecil.

"Baru seperlima yang memenuhi syarat. Kami dari Transjakarta sangat ketat. Kendaraan-kendaraan yang mau dioperasikan, kami selalu cek, evaluasi, dan kendalikan kelayakannya. Kalau enggak layak, kami enggak mau juga mengoperasikan," ujar Agung.

Baca juga: Dishub DKI Rencanakan Jak Lingko Mencakup Transportasi Laut

Tantangan selanjutnya adalah tidak semua pengemudi memiliki SIM A umum. Oleh karena itu, Transjakarta berkomitmen untuk membantu para pengemudi angkot dan bus kecil yang masuk dalam program Jak Lingko untuk mendapat SIM A umum dari pihak kepolisian.

"Pengemudinya itu harus punya SIM A umum, bukan sekadar SIM A biasa. Tantangan selanjutnya bagaimana kami membuat para pengemudi ini punya SIM A umum. Mereka harus daftar, ujian, dan bayar," ujar Agung.

"Kami Transjakarta mengambil langkah untuk membantu bagaimana caranya mereka harus bisa ikut ujian SIM A umum. Kami sudah komunikasi dengan kepolisian dan kepolisian siap mendukung," lanjutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun