MALANG, KOMPAS.com - Upaya Polres Malang memediasi Perhutani dengan Buamin, petani yang dituduh mencuri tiga batang kayu, diperkirakan buntu.
Sebab, Perhutani tetap meminta supaya kasus pencurian tersebut diproses hukum.
Buamin yang merupakan petani di Dusun Judeg, Desa Tlogorejo, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang ditahan Polsek Pagak karena diduga mencuri tiga batang kayu sonokeling dari hutan Sengguruh yang masuk kawasan Perhutani KPH Malang, Senin (22/10/2018).Â
Baca juga: Kasus Pencurian 3 Batang Kayu, Polisi Terus Upayakan Mediasi Perhutani dan Buamin
Penahanan terhadap Buamin ditangguhkan setelah kasus itu mencuat ke publik pada Kamis (1/11/2018).
Polres Malang lalu mengagendakan mediasi antara pihak Perhutani dan Buamin untuk mencari jalan keluar.
"Kalau ada undangan mediasi kami akan hadir, kami ikut mencari solusi terbaik. Yang penting proses hukum tetap berjalan," kata Wakil Kepala Perhutani KPH Malang Ahmad Fadil melalui keterangan tertulis kepada Kompas.com, Sabtu (3/11/2018).
Baca juga: 6 Fakta Pencurian 3 Batang Kayu di Malang, Dianggap Merusak Hutan hingga Alasan untuk Memasak
"Ada kepastian penegakan hukum terhadap kasus illegal logging dan pembinaan masyarakat secara terpadu untuk membangun kesadaran masyarakat," lanjut dia.
Fadil mengatakan, barang bukti dalam kasus itu sudah jelas, yakni tiga batang kayu sonokeling.
Satu batang kayu ditemukan saat dibawa Buamin dari hutan menuju rumahnya. Sementara itu, dua batang lainnya ditemukan di rumah Buamin.
Baca juga: Petani yang Ditangkap Polisi Curi Kayu untuk Memasak
Pihak Buamin sebelumnya mengatakan, kayu itu dibawa untuk dijadikan kayu bakar. Sebab keluarga Buamin memasak dengan tungku.
Dua batang kayu yang didapatkan dari rumah Buamin dan turut dijadikan sebagai barang bukti merupakan kayu persediaan untuk memasak.
Fadli membantah kayu itu akan dijadikan kayu bakar. Pihak Perhutani menilai kayu itu akan dijual karena meski sudah kering masih laku di pasaran.
Baca juga: Petani yang Curi 3 Batang Kayu Dikenai Wajib Lapor
"Itu jelas kayu sono bahan perkakas yang baik untuk diperjualbelikan karena kayu sono banyak yang mencari dan harganya mahal. Itu jelas upaya kami menangkap pelaku illegal logging dengan prosedur dan barang bukti yang jelas," ujar Fadli.
Ia mengatakan, bukan hanya Buamin yang kedapatan mencuri kayu di hutan. Menurut dia, banyak pelaku lain yang hingga kini masih belum tertangkap.
Sebelumnya, Miseni, istri Buamin mengatakan, kayu yang dibawa suaminya itu untuk dijadikan kayu bakar. Sebab dirinya memasak menggunakan tungku dan butuh kayu bakar.
"Kayu itu sudah bekas, bukan nebang, itu kayu bakar. Saya kalau masak memang dengan kayu," kata Miseni, Jumat (2/11/2018).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H