Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Petugas Stasiun Senen Beri Gestur Hormat, Penumpang Merasa Didoakan...

23 Oktober 2018   22:18 Diperbarui: 23 Oktober 2018   22:28 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para porter, petugas keamanan, serta sejumlah pegawai PT KAI di Stasiun Senen memberikan penghormatan kepada para penumpang yang berangkat menggunakan kereta api dari stasiun itu, Senin (11/6/2018).

Para porter, petugas keamanan, serta sejumlah pegawai PT KAI di Stasiun Senen, memberikan penghormatan kepada para penumpang yang berangkat menggunakan kereta api dari Stasiun Senen. Tampak, sesaat sebelum kereta berangkat, para porter hingga pegawai PT KAI berdiri sejajar sambil meletatakan tangan di dada. Saat kereta mulai melaju, dengan kompak mereka menundukan kepala hingga kereta meninggalkan stasiun, Senin (11/6/2018).

JAKARTA, KOMPAS.com - Tradisi gestur hormat para porter ditanggapi beragam oleh para penumpang kereta api di Stasiun Senen, Jakarta Pusat.

Salah satu penumpang kereta Stasiun Senen tujuan Stasiun Malang bernama Afriyani (25) tak mempermasalahkan gestur hormat yang biasa dilakukan porter, petugas keamanan, dan karyawan PT Kereta Api Indonesia (KAI) itu.

Ia menilai tradisi unik tersebut menunjukkan rasa hormat para petugas Stasiun Senen kepada para penumpang.

Para penumpang, lanjut dia, seharusnya merasa tersanjung dengan perlakuan itu.

"Sah-sah saja sih kalau dilakukan. Selama ini petugas KAI juga enggak maksa porter atau karyawannya untuk melakukannya," kata Afriyani saat ditemui di Stasiun Senen, Jakarta Pusat, Selasa (23/10/2018).

Baca juga: Gestur Hormat Sebelum Kereta Berangkat Menuai Pro-Kontra, Ini Kata PT KAI

"Mereka melakukan itu, kan, kalau sedang berada di dalam area keberangkatan, tetapi kalau berada di luar, ya enggak perlu melakukan. Simpel saja sih aku mikirnya, enggak ada paksaan," sambung dia.

Afriyani beranggapan pro kontra terhadap suatu tradisi tertentu bisa saja muncul di masyarakat.

Namun, ia menilai masyarakat seharusnya mencari tahu terlebih dahulu asal usul tradisi tersebut.

"Aku sih mikirnya wajar kalau ada yang suka dan enggak suka, tetapi lebih baik cari tahu dulu lah kenapa bisa begitu jadinya enggak asal nge-judge," katanya.

Baca juga: Saat Porter Stasiun Beri Penghormatan kepada Penumpang yang Berangkat

Pendapat yang sama juga diungkapkan penumpang kereta api tujuan Stasiun Jogjakarta bernama Fairuz Faza (24).

Ia menilai tradisi unik itu dijalankan petugas tanpa ada paksaan siapa pun.

"Kalau mereka enggak mau melakukannya, ya sudah jangan berada di dalam area keberangkatan. Aku pikir enggak ada paksaan kok, yang mau lakukan ya silakan. Kalau enggak mau juga enggak masalah," ujar Fairuz.

Fairuz berpendapat tradisi unik tersebut seharusnya dapat dijadikan sebuah simbol perjalanan kereta api di Indonesia.

"Daripada dipermasalahin pantas atau enggak, lebih baik kita dukung tradisi itu. Kan bisa jadi ikon unik kereta api Indonesia," kata dia.

Penumpang lainnya bernama Febriyanti (27) juga menilai gestur hormat bukanlah sesuatu yang merendahkan derajat seseorang.

Ia berpendapat gestur tersebut adalah ungkapan doa petugas stasiun agar para penumpang bisa selamat sampai daerah tujuan.

"Kalau saya kok merasa mereka mendoakan kami ya. Bukannya kami lebih tinggi dari mereka, tetapi derajat kita sama begitu. Makanya kita saling mendoakan," kata Febri.

Para porter, petugas keamanan, serta sejumlah pegawai PT KAI di Stasiun Senen memberikan penghormatan kepada para penumpang yang berangkat menggunakan kereta api dari stasiun itu, Senin (11/6/2018).Seperti diketahui, tradisi gestur hormat itu dilakukan dengan menyilangkan tangan di dada dan sedikit membungkukkan badan.

Sikap ini dilakukan baik oleh porter, petugas keamanan atau petugas lainnya.

Pro dan kontra gestur hormat tersebut mulai ramai dibicarakan ketika salah satu akun twitter me-mention akun resmi twitter PT Kereta Api Indonesia (KAI), @KAI121.

Beberapa orang ada yang mengapresiasi gestur hormat tersebut.

Namun, ada yang mengkritik gestur itu karena dianggap berlebihan dan tak sesuai budaya Indonesia.

Ada juga yang menilai petugas terkesan merendahkan diri di hadapan penumpang.

Kepala Humas PT KAI Agus Komaruddin mengatakan, gestur hormat ini sebenarnya sudah dilakukan sejak ada instruksi dari direksi PT KAI, tepatnya 14 Agustus 2018 lalu.

Gestur tersebut pertama kali dilaksanakan di Daerah Operasional 1 Jakarta.

"Tujuannya, kan, sebenarnya pemberian salam hormat atau salam terima kasih, sebagai bentuk untuk meningkatkan pelayanan atau service excellence, pada para penumpang kereta api dengan salam hormat seperti itu," kata Agus saat dihubungi Kompas.com, Senin (22/10/2018).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun