Pro dan kontra gestur hormat tersebut mulai ramai dibicarakan ketika salah satu akun twitter me-mention akun resmi twitter PT Kereta Api Indonesia (KAI), @KAI121.
Beberapa orang ada yang mengapresiasi gestur hormat tersebut.
Namun, ada yang mengkritik gestur itu karena dianggap berlebihan dan tak sesuai budaya Indonesia.
Ada juga yang menilai petugas terkesan merendahkan diri di hadapan penumpang.
Kepala Humas PT KAI Agus Komaruddin mengatakan, gestur hormat ini sebenarnya sudah dilakukan sejak ada instruksi dari direksi PT KAI, tepatnya 14 Agustus 2018 lalu.
Gestur tersebut pertama kali dilaksanakan di Daerah Operasional 1 Jakarta.
"Tujuannya, kan, sebenarnya pemberian salam hormat atau salam terima kasih, sebagai bentuk untuk meningkatkan pelayanan atau service excellence, pada para penumpang kereta api dengan salam hormat seperti itu," kata Agus saat dihubungi Kompas.com, Senin (22/10/2018).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H