Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Aksi Penembakan di Sebuah Sekolah di Crimea, 18 Tewas

18 Oktober 2018   07:31 Diperbarui: 18 Oktober 2018   07:43 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tim medis membawa korban aksi penembakan yang terjadi di sebuah sekolah teknik menengah di kota Kerch, Crimea, Rabu (17/10/2018).MOSKWA, KOMPAS.com - Sebanyak 18 orang tewas dan belasan lainnya terluka saat seorang pelajar menembaki rekan-rekannya di sebeuah sekolah menengah di Semenanjung Crimea.

Saat berbicara kepada orangtua para siswa dan jurnalis, pemimpin Crimea Sergei Aksyonov mengatakan, di antara korban tewas terdapat sang pelaku.

Aksyonov menambahkan, sebanyak 53 orang terluka dalam insiden tersebut dengan 12 orang di antaranya mengalami luka serius.

Baca juga: Pasangan Ini Jatuh Cinta di Malam Penembakan Massal Las Vegas

Komite Investigasi Crimea, setelah melakukan penyelidikan, menyebut pelaku adalah remaja 18 tahun Vladislav Roslykov, salah seorang siswa sekolah  yang berlokasi di kota Kerch itu.

Vladislav terekam kamera CCTV saat beraksi dan kemudian ditemukan tewas dengan luka tembak di perpustakaansekolah.

Aksyonov menambahkan, dia sudah melihat jenazah pelaku yang digambarkannya sebagai "bukan bangsa Crimea dan bukan manusia".

"Dia beraksi seorang diri," kata Aksyonov kepada jurnalis, Rabu (17/102018).

Di hadapan para orangtua yang sebagian besar belum mengetahui nasib anak-anak mereka, Aksyonov menegaskan penyidik tengah berusaha mengungkap motif pelaku.

"Saya belum tahu, motif apa yang membuat sosok bukan manusia ini melakukan aksinya," ujar Aksyonov.

Aksyonov melanjutkan, selama ini pelaku tidak menunjukkan tanda-tanda mencurigakan dan bahkan para staf pengajar menyebutnya  sebagai sosok "cinta damai".

Namun, sejumlah laporan membenarkan Vladislav Roslyakov secara legal telah mendapatkan lisensi untuk memiliki senjata api,

Awalnya, aparat keamanan Rusia memberi keterangan berbeda terkait insiden di sekolah teknologi menengah Kerch itu.

Polisi sebelumnya menyebut kejadian itu sebagai sebuah ledakan bom dan menyebutnya sebagai sebuah aksi terorisme.

Beberapa jam kemudian, Komite Investigasi menegaskan, para korban tewas akibat luka tembakan.

"Penembakan terjadi setelah ledakan. Pelaku memilki sebuah senapan berburu," ujar seorang pejabat Crimea, Igor Mikhailichenko.

Baca juga: Penembakan di Maryland, Pelaku Bunuh Diri Setelah Tewaskan 3 Orang

Setelah mendapat kepastian bentuk serangan yang terjadi, kepolisian lalu menyebut insiden tersebut sebagai kasus pembunuhan.

Penyidik mengatakan, sebagian besar korban adalah para remaja. Menurut situs resminya, sekolah tersebut menerima siswa mulai dari yang berusia 14 tahun.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun