Namun, sejumlah laporan membenarkan Vladislav Roslyakov secara legal telah mendapatkan lisensi untuk memiliki senjata api,
Awalnya, aparat keamanan Rusia memberi keterangan berbeda terkait insiden di sekolah teknologi menengah Kerch itu.
Polisi sebelumnya menyebut kejadian itu sebagai sebuah ledakan bom dan menyebutnya sebagai sebuah aksi terorisme.
Beberapa jam kemudian, Komite Investigasi menegaskan, para korban tewas akibat luka tembakan.
"Penembakan terjadi setelah ledakan. Pelaku memilki sebuah senapan berburu," ujar seorang pejabat Crimea, Igor Mikhailichenko.
Baca juga: Penembakan di Maryland, Pelaku Bunuh Diri Setelah Tewaskan 3 Orang
Setelah mendapat kepastian bentuk serangan yang terjadi, kepolisian lalu menyebut insiden tersebut sebagai kasus pembunuhan.
Penyidik mengatakan, sebagian besar korban adalah para remaja. Menurut situs resminya, sekolah tersebut menerima siswa mulai dari yang berusia 14 tahun.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI