Hingga kemarin, setidaknya ada tujuh dapur umum yang sudah dilaporkan ke Wiranto. Dia minta agar dapur umum digelar di tenda pengungsian yang berisi minimal 2.000 orang. Pasalnya, dapur umum yang dikelola relawan, BNPB dan TNI/Polri mampu mengelola bahan mentah jadi makanan jadi bisa membuat hingga 4.000 porsi.
Baca juga: Tangis Bahagia Syaiful Bertemu Sang Ibu Setelah Berjibaku Membalik Mayat yang Bergelimpangan
Selain itu, Wiranto sudah berkoordinasi untuk membuka minimarket yang bebas diambil oleh warga pengungsi. Namun, mereka harus mendaftarkan diri dan apa yang diambil baru kemudian dibayar oleh BNPB terlebih dahulu.
"Kalau (minimarket) tutup gimana, silakan dibuka saja, dibantu aparat keamanan. Tetapi dibayar. Yang kecil-kecil, yang bayar BNPB supaya enggak ada kesan penjarahan. Tetapi, kami akui masih ada satu dua yang tidak bisa dikontrol. Sekarang sudah tidak ada. Makanan sudah cukup, penting untuk segera kita drop," katanya.
Listrik
Wiranto juga mengaku sudah menerima laporan perhitungan kebutuhan listrik di Palu dan kondisi aktualnya di lapangan. Dalam kondisi normal sebelumnya, lanjut Wiranto, Palu membutuhkan 135 megawatt listrik.
Dengan hanya dua gardu yang masih bisa beroperasi setelah gempa, hanya 10 persen kebutuhan listrik yang bisa dipenuhi. Oleh karena itu, dia sudah meminta perbaikan lima gardu induk lainnya.
"Ada 500 relawan datang ke sini khusus perbaikan jaringan. Tetapi sumber listrik kalau gardu induk belum diperbaiki, bisa pakai genset dan PLTD yang sudah ada di Palu dan sekitarnya. Tetapi, itu pun dihidupkan baru bisa kurang lebih memenuhi 30 persen dari kebutuhan Palu. ini berangsur-angsur kami tingkatkan karena kami mau menghidupkan Kota Palu," tuturnya.
Dalam beberapa hari ini, Wiranto mengatakan, pemerintah berusaha mendatangkan genset untuk mem-back-up listrik di sejumlah instansi, seperti rumah sakit, bank, toko-toko kebutuhan pokok, dan sejumlah jalan yang menjadi pusat ekonomi.
"Saya minta segera dinyalakan dan pasti itu sudah nyala pusat-pusat perekonomian, jalan-jalan yang menjadi urat nadi Kota Palu. ATM-ATM dihidupkan. Yang lain tunggu enggak apa-apa, sambil kami hidupkan genset-genset yang lain," tuturnya.
Selain itu, Wiranto melaporkan, juga ada jaringan 45 penyulang atau feeder, tetapi baru 20 yang aktif.