MAKASSAR, KOMPAS.com – Sebanyak 36 korban gempa bumi dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah dirawat di RS Wahidin Sudirohusodo, Makassar, Sulawesi Selatan.
Warga Makassar yang mengetahui hal itu, berbondong-bondong membawa bantuan pakaian dan makanan ke rumah sakit tersebut.
Kedatangan warga diawali dengan pesan berantai yang berisi, RS Wahidin Sudirohusodo saat ini penuh dengan korban gempa bumi dan tsunami di Palu yang membutuhkan bantuan.
“Tabe/Punten/Permisi.... IGD RS Wahidin Full pasien korban gempa Palu... masih ditunggu lagi 2 pesawat... mereka tidak ada baju ganti... mohon kepada teman-teman yang ada baju dewasa dan anak-anak yang masih layak dipakai bisa langsung ke IGD RS Wahidin Sudirohusodo, Makassar. #Mohon Dishare”
Baca juga: BERITA FOTO: Begini Kerusakan akibat Gempa dan Tsunami di Palu dan Donggala Terlihat dari Ketinggian
Pesan berantai tersebut, membuat warga Kota Makassar berbondong-bondong membawa bantuan. Saat ini, bantuan tersebut menumpuk di RS Wahidin Sudirohusodo, Makassar.
Akibatnya, penanganan pasien di RS Wahidin Sudirohusodo terganggu dengan banyaknya orang yang datang membawa bantuan makanan dan pakaian.
Melihat itu, seorang dosen Universitas Hasanuddin Makassar melayangkan pesan whatsaap kepada Kapolri Jendral Tito Karnavian.
Setelah itu, aparat kepolisian dari Polda Sulsel, Polrestabes Makassar, dan anggota TNI dari Kodam VII Hasanuddin datang mengamankan situasi di RS Wahidin Sudirohusodo, Makassar.
“Assalamu Alaikum. Teman teman, saya Dosen Unhas di Makassar meminta perhatian Polri atau tentara untuk atur orang/bantuan yang datang ke rumah sakit Wahidin yang dievakuasi dari Palu. Sekarang sudah kacau, karena banya yang datang bawa bantuan tapi tidak terkoordinasi. Sehingga mengganggu perawatan pasien yang diterbangkan dari Palu. Mohon Bantuannya pak dan terima kasih.”
Baca juga: Kami Pernah Rasakan Dahsyatnya Tsunami, Saatnya Saling Bantu