Nancy Keating, pakar kesehatan masyarakat dari Harvard Medical School juga mengatakan bahwa perempuan tidak peru khawatir menggunakan pil hormon karena dikaitkan dengan kanker payudara.
"Walaupun berkaitan, hal terpenting yang harus diingat adalah risikonya sangat-sangat kecil," katanya dalam rilis Harvard University pada Januari 2018.
Rachmawati menambahkan, perhatian utama perempuan sebenarnya harus diarahkan pada cara memperbaiki gaya hidup.
"90 persen kanker payudara itu terjadi akibat gaya hidup yang tidak sehat, seperti tidak pernah olahraga dan alkohol," katanya.
Perhatian ekstra hanya perlu pada perempuan yang kerabatnya memiliki riwayat kanker payudara. Mereka harus hati-hati dalam menggunakan kontrasepsi hormonal.
Bagi mereka yang punya riwayat kanker payudara, pemeriksaan genetik untuk mengetahui mutasi pada gen BRCA1 dan BRCA2 bisa dilakukan.
Baca juga: 6 Cara Mudah, Murah, dan Bisa di Rumah untuk Deteksi Kanker Payudara
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H