Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Atlet Asian Games, Jangan Lupa Menabung

9 September 2018   14:29 Diperbarui: 9 September 2018   14:34 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Joko Widodo (kanan) menyalami dan memberikan buku tabungan kepada lifter Eko Yuli Irawan (kiri) saat pemberian bonus kepada atlet peraih medali di Istana Negara, Jakarta, Minggu (2/9/2018). Pemerintah memberikan bonus kepada para atlet yang berhasil meraih medali dalam ajang Asian Games 2018.


Menjaga asa atlet

Besarnya bonus yang diterima oleh Atlet Asian Games telah menyampaikan pesan besar kepada khalayak bahwa dengan kerja keras, fokus, dan kesungguhan maka prestasi yang gemilang akan diraih.

Demikian juga pujian dan decak kagum publik direngkuh. Namun tidak ada pesta yang tidak akan berakhir, para atlet harus pandai-pandai merencanakan masa depannya.

Langkah Pemerintah memberikan prioritas kesempatan bagi para atlet peraih medali Asian Games 2018 menjadi pegawai negeri sipil (PNS) patut diapresiasi, meski tentu saja itu bukan satu-satunya solusi yang ampuh menjamin masa depan seorang atlet.

Perlu ada mekanisme karier yang jauh lebih sistematis dan terencana bagi seorang atlet yang sebisa mungkin tidak menjauhkan dirinya dari profesi awal. Setidaknya sebagai pelatih atau official sejenisnya, sehingga diharapkan akan jauh lebih memberikan manfaat bagi pengembangan olahraga nasional.

Baca juga: Pemerintah Masih Mendata Atlet yang Ingin Jadi PNS

Selain itu, mendorong para atlet untuk secara cermat menggunakan uang bonus tentu bukan tindakan yang buruk. Semisal dengan disiplin menabung dan berinvestasi di sektor yang lebih produktif merupakan langkah bijak yang bisa dilakukan.

Mengatur secara bijak apa yang diraih hari ini tidak sekadar perkara yang konsumtif dan impulsif. Dalam llmu psikologi sikap impulsif melakukan sesuatu di luar rencana atau sebuah sikap yang tidak didukung alasan yang kuat dan pada umumnya tergolong irasional.

Selain itu, perlu pendampingan dan pengetahuan mengenai pentingnya perencanaan keuangan oleh para atlet dalam menunjang masa depannya.

Karena dalam banyak sebab, lemahnya manajemen keuangan dan perilaku yang konsumtif menjadi salah satu ‘pintu jebakan’ banyak atlet mengalami nasib yang buruk selepas pensiun.

Memang tidak ada yang bisa menebak arah nasib seseorang, namun merencanakan nasib baik tentu mutlak dilakukan oleh seorang atlet sekalipun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun