Hanifan sebagai representasi rakyat, sudah memulainya. Aksi spontannya merangkul Jokowi dan Prabowo secara bersamaan itu menurunkan tensi politik.
Sekaligus, mencambuk para elite politik yang tak peka dengan keinginan rakyat yang tak ingin dipecah-belah karena perbedaan pandangan politik praktis.
Sementara itu, pakar psikologi politik Universitas Indonesia Hamdi Moeloek menuturkan, momen kebersamaan Jokowi dan Prabowo menyadarkan siapa saja, termasuk sebagian elite politik, bahwa kompetisi tak perlu saling menjatuhkan.
Juga tak saling memprovokasi lewat tagar, tak saling menjatuhkan lewat hoaks, hingga mengalkulasi sentimen SARA dengan berlebihan.
"Momen ini seperti membuat tekad baru bagi kita semua untuk menyingkirkan narasi-narasi yang negatif belakangan ini," kata dia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H