Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Keluarga Pelaku Pencurian Pesawat di Bandara Seattle Buka Suara

12 Agustus 2018   16:47 Diperbarui: 12 Agustus 2018   17:02 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Richard Russell, petugas darat Horizon Air yang menerbangkan sebuah pesawat penumpang Q400 tanpa izin dan jatuh di sebuah pulau di luar Seattle, Jumat (10/8/2018).

Richard Russell, petugas darat Horizon Air yang menerbangkan sebuah pesawat penumpang Q400 tanpa izin dan jatuh di sebuah pulau di luar Seattle, Jumat (10/8/2018).SEATTLE, KOMPAS.com - Keluarga pelaku pencurian pesawat dari Bandara Internasional Seattle-Tacoma, AS yang kemudian jatuh pada Jumat (10/8/2018), akhirnya buka suara.

Dalam pernyataannya, pada Sabtu (11/8/2018), keluarga dari Richard Russell, pria 29 tahun yang juga karyawan dari maskapai Horizon Air itu, mengaku sangat terkejut.

"Ini benar-benar mengejutkan kami. Kami hancur  karena kejadian ini. Hanya Yesus satu- satunya yang membuat kami dapat terus bersama-sama saat ini," kata pernyataan keluarga.

"Dia (Russell) adalah seorang suami yang setia, putra yang penuh kasih sayang, dan seong teman yang baik," tambah pernyataan itu dilansir Daily Mirror.

Russell, seorang petugas darat dan diketahui tidak memiliki izin pilot. Namun pada Jumat lalu, dia menerbangkan sebuah pesawat penumpang turboprop Q400 yang berkapasitas 76 kursi, tanpa izin.

Baca juga: Selain Pelaku Tewas, Ini Fakta soal Pencurian Pesawat dari Bandara Seattle

Dia sempat membawa pesawat tersebut terbang mengitari sebuah pulau kecil di luar Seattle selama hampir 90 menit sebelum kemudian pesawatnya jatuh di Pulau Ketron.

Sebelumnya, pesawat Q400 yang diterbangkan Russell juga sempat dikawal dua jet F-15 yang mengarahkannya untuk segera mendarat.

Kepala Eksekutif Horizon Air, Gary Beck menyampaikan dalam konferensi pers bahwa mereka tidak mengetahui bagaimana Russell yang tak memiliki izin pilot dapat lepas landas dan melakukan pencurian pesawat tersebut.

"Ada sejumlah manuver yang dilakukannya tidak biasa untuk ukuran pesawat tersebut," ujarnya.

"Pesawat komersial merupakan mesin yang rumit dan tidak mudah untuk diterbangkan, katakanlah seperti Cessna 150. Saya tidak tahu bagaimana dia mendapat pengalaman seperti itu," tambah Beck.

Dalam rekaman suara yang terjadi saat komunikasi antara pelaku dengan petugas di menara bandara, Russell mengungkapkan dirinya sebagai "seseorang yang sudah rusak dengan beberapa baut yang longgar".

Salah seorang pensiunan Horizon Air, Rick Christenson, yang mengaku mengenal Russell mengatakan, pelaku adalah seorang pria yang pendiam namun disukai oleh rekan kerjanya.

"Saya merasa sangat sedih untuk Richard dan juga keluarganya. Semoga mereka bisa melalui ini semua," kata Christenson kepada Seattle Times.

Sementara Russell, dalam percakapannya dengan pihak bandara sebelum pesawatnya jatuh mengatakan ingin sebuah momen ketenangan. Dia juga meminta maaf kepada orang-orang yang telah peduli padanya.

Baca juga: Pesawat yang Dicuri Karyawan Maskapai dari Bandara Seattle Terjatuh

Saat itu petugas pengendali lalu lintas udara masih mencoba membantunya agar dapat mendaratkan pesawat dengan aman.

Namun kemudian Russell diduga mencoba melakukan sebuah manuver berputar sebelum akhirnya moncong pesawat turun dan menukik jatuh.

Russell sempat mengatakan tidak tahu bagaimana cara mendaratkan pesawat dan tidak berencana untuk melakukannya.

Kantor Sheriff Pierce County dalam pernyataannya, mengatakan bahwa Russell telah bunuh diri dengan menjatuhkan pesawatnya dan bertindak sendiri. Sementara pihak berwajib hingga kini masih mencari tahu motif pencurian pesawat tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun