Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Alasan PDI-P Tak Ajukan Pramono Anung dan Tjahjo Kumolo Jadi Caleg

18 Juli 2018   22:45 Diperbarui: 18 Juli 2018   22:49 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto mendaftarkan caleg PDI-P ke KPU, Selasa (17/7/2018).JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, partainya sengaja tak mencalonkan Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo sebagai calon anggota legislatif DPR lantaran keduanya masih mengemban tugas penting.

"Soal Pak Pram (Pramono Anung) karena apa pun beliau menjalankan fungsi yang sangat strategis sebagai sekretaris kabinet yang harus selalu berada di sekitar Presiden," kata Hasto, di Kantor DPP PDI-P, di Menteng, Jakarta, Rabu (18/7/2018).

"Kemudian juga Pak Tjahjo Kumolo, ini tahun politik yang harus dijaga stabilitas politik dalam negeri," ucap Hasto.

Ia menyatakan, PDI-P menginginkan keduanya fokus mengemban tugas negara di tengah pelaksanaan pemilu.

Baca juga: Bawaslu Akan Awasi Kampanye Menteri yang Nyaleg

Hasto menambahkan, PDI-P juga mempertimbangkan efektivitas pemerintahan sebelum mencalonkan kadernya yang telah duduk di kursi menteri sebagai caleg DPR.

Karena itu, PDI-P hanya mencalonkan dua menterinya sebagai caleg DPR yakni Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly serta Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani.

"Kami lebih mengedepankan kepentingan bangsa dan negara. Ada menteri yang akan bergabung tetapi kemudian efektivitas pemerintah itu sangat penting," kata Hasto.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun