JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, partainya sengaja tak mencalonkan Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo sebagai calon anggota legislatif DPR lantaran keduanya masih mengemban tugas penting.
"Soal Pak Pram (Pramono Anung) karena apa pun beliau menjalankan fungsi yang sangat strategis sebagai sekretaris kabinet yang harus selalu berada di sekitar Presiden," kata Hasto, di Kantor DPP PDI-P, di Menteng, Jakarta, Rabu (18/7/2018).
"Kemudian juga Pak Tjahjo Kumolo, ini tahun politik yang harus dijaga stabilitas politik dalam negeri," ucap Hasto.
Ia menyatakan, PDI-P menginginkan keduanya fokus mengemban tugas negara di tengah pelaksanaan pemilu.
Baca juga: Bawaslu Akan Awasi Kampanye Menteri yang Nyaleg
Hasto menambahkan, PDI-P juga mempertimbangkan efektivitas pemerintahan sebelum mencalonkan kadernya yang telah duduk di kursi menteri sebagai caleg DPR.
Karena itu, PDI-P hanya mencalonkan dua menterinya sebagai caleg DPR yakni Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly serta Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani.
"Kami lebih mengedepankan kepentingan bangsa dan negara. Ada menteri yang akan bergabung tetapi kemudian efektivitas pemerintah itu sangat penting," kata Hasto.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H