Di sisi kekuatan maritim, kedua negara sama-sama tidak memiliki angkatan laut yang siginifikan.
Iran memiliki lebih dari 30 kapal selam, lima fregat, tiga korvet, dan lebih dari 200 kapal patroli.
Sementara Israel saat ini hanya memiliki lima kapal selam, tiga korvet, delapan kapal misil, dan 45 kapal patroli.
Namun, jika melihat dari kondisi geografis kedua negara maka perang laut antara Iran dan Israel kecil kemungkinan akan terjadi.
Baca juga: AL Iran Klaim Bisa Hancurkan Kapal Perang AS dalam 50 Detik
Nah, yang mengerikan jika terjadi perang total maka Israel memiliki keunggulan yaitu senjata nuklir.
Meski selalu merahasiakanpersediaan senjata nuklirnya, Israel diyakini memiliki 75-400 hulu ledak nuklir.
Hulu ledak nuklir ini bisa ditembakkan dengan menggunakan misil balistik Jericho, diluncurkan dari kapal selam atau dari jet tempur.
Sementara Iran tidak memiliki kapabilitas nuklir. Meski kesepakatan nuklir berantakan, dibutuhkan waktu bertahun-tahun hingga Iran bisa disebut negara nuklir.
Tetapi, Iran mampu membangun dan mengembangkan misil balistik yang sudah diakui amat berbahaya dan mampu menghantam sasaran di wilayah Israel.
Namun, layaknya pemain kartu, Iran masih memiliki kartu "As" yaitu dukungannya untuk berbagai kelompok bersenjata anti-Israel di Timur Tengah.