Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan selalu mendukung setiap investasi selama memperhatikan keberlanjutam kehidupan maritim. Jadi saat ditanya pengusaha Jepang, apakah izin ikan tangkap itu bisa dicabut, Susi dengan tegas menjawab tidak.
Baca juga: Menteri Susi: Sekarang Tuna Bukan Milik Kapal Asing, tetapi Semua Nelayan
Susi ingin memastikan bahwa selalu ada potensi investasi asing yang lebih besar tanpa harus kehilangan apa yang jadi kepentingan dalam negeri.
Momentum 60 tahun persahabatan
Dubes Indonesia untuk Jepang, Arifin Tasrif, yang hadir mendampingi juga menambahkan bahwa kesempatan investasi Jepang di Indonesia memiliki momen yang khusus karena tahun ini Indonesia dan Jepang merayakan 60 tahun persahatan dan kerja sama Indonesia-Jepang.
“Bertambahnya nilai investasi Anda ke Indonesia akan memiliki arti penting menandai kerja sama dua negara di peringatan 60 tahun ini,” kata Arifin Taslim di hadapan para pengusaha Jepang.
Utusan khusus Indonesia untuk Jepang, Rachmat Gobel, juga menekankan bahwa ini jadi kesempatan emas untuk investor Jepang.
“Pemerintah Indonesia memberikan prioritas bagi investor Jepang di 6 pulau terluar Indonesia. Ini merupakan perhatian khusus bagi pengusaha Jepang,” kata Rachmat Gobel.
Kiyoshi Kimura, pengusaha ikan yang dikenal sebagai “manusia tuna” Jepang, memberi respons positif ajakan Investasi ini.
“Menteri Susi selalu memberi impresi yang baik tentang investasi di Indonesia. Saya tertarik untuk menerima ajakan Menteri Susi untuk menjajaki peluang yang ada,” kata pemilik Kiyomura Corp ini.
Impresi memang memegang kunci. Paling tidak sebagai pembuka persahabatan dan dirawat dengan saling menghargai.