Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Cerita Pengemudi Hiace yang Membawa Wartawan "Buntuti" Sandiaga

24 Mei 2018   07:34 Diperbarui: 24 Mei 2018   07:39 528
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

JAKARTA, KOMPAS.com - Setiap hari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Sandiaga Uno punya beragam agenda kegiatan. Beberapa kegiatan berlangsung di luar Balai Kota.

Awak media biasanya mengikuti kegiatan Anies-Sandi itu. Pemprov DKI sejak pemerintahan sebelumnya menyediakan mobil Hiace warna putih untuk para wartawan agar bisa mengikuti semua kegiatan itu.

Salah satu anggota tim pengemui Hiace, Elevon Rahmadan, mengatakan, butuh keterampilan khusus untuk mengendarai mobil Hiace yang berbadan besar itu, apalagi saat mengikuti rombongan mobil gubernur atau wakilnya.

"Saya kan Satpol PP nih sudah dari tahun 2005. Tapi kalau ditugaskan untuk bawa Hiace buat antar wartawan sih sejak November 2017," ujar Evon, sapaan Elevon, di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (23/5/2018).

Evon biasanya mengantar wartawan mengikuti agenda Sandiaga. Ada tiga sopir dalam tim Evon. Tim sopir untuk Anies terdiri dari orang yang berbeda lagi.

Evon mengatakan, Hiace memiliki ukuran badan yang besar dengan tinggi 2,3 meter. Saat masuk ke jalan tol, Hiace harus masuk ke gerbang tol yang tidak memiliki pembatas.

Biasanya, Hiace putih itu akan ikut dalam rangkaian kendaraan Sandiaga.

Si besar mengejar si gesit

Saat beraktivitas di luar Balai Kota, mobil yang dinaiki Sandiaga biasanya diiringi tiga mobil lain, yang berisi para ajudan dan staf. Sandiaga selalu menggunakan voorijder yang dikemudikan petugas Dinas Perhubungan. Hal itu membuat rangkaian kendaraan Sandiaga menjadi gesit sekali dan tidak terjebak macet.

Bagaimana dengan si besar Hiace itu?

"Nah itu, bayangkan ya, Hiace itu kapasitasnya 2.000 cc, biasanya penumpangnya itu 15 wartawan bahkan bisa lebih. Itu kita harus ngimbangin dengan Nissan Xtrail 2.500 cc yang muatannya satu mobil cuma 4-5 orang," kata Evon.

Dengan kondisi seperti itu, Evon sebisa mungkin menjaga agar tetap berada dalam rangkaian. Caranya terdengar mudah yaitu jangan sampai ada kendaraan lain yang memotong rangkaian Hiace dengan mobil-mobil Sandiaga yang lain.

Namun, dalam praktiknya hal ini sulit dilakukan.

"Itu kita harus terlatih main kopling karena mobilnya manual. Harus lihai dengan kopling dan persneling," kata Evon.

Tak jarang para wartawan merasa seperti sedang naik roller coaster ketika berada dalam Hiace. Hiace melaju begitu cepat sampai perut terasa dikocok-kocok. Banyak wartawan yang jadi mual dan pusing ketika naik Hiace saat mengikuti acara gubernur dan wakil gubernur.

Risiko 

Sesekali, Evon pernah terputus dari rangkaian. Saat terputus, rangkaian mobil Sandiaga tentu tidak akan menunggu mobil di belakangnya. Rombongan wartawan pun jadi tertinggal dan sulit mengejar.

Begitu terputus dari rangkaian, Hiace biasanya langsung dihadang kemacetan.

Evon mengatakan, itulah risikonya lepas dari rangkaian.

"Konsekuensinya kalau di saya sih enggak ada. Tapi konsekuensinya itu di teman-teman wartawan. Kalau lepas rangkaian, pasti mereka terlambat sampai ke lokasi acara," kata Evon.

Bila lepas dari rangkaian, sulit bagi Evon untuk mengejar rombongan. Evon pernah mencoba menginjak pedal gas sampai pol demi mengejar rangkaian Sandiaga. Namun, yang di depan tetap tak terkejar juga. Kapasitas mesin Hiace memang jauh berbeda dengan mobil-mobil lain dalam rombongan Sandiaga.

Padahal jika terlambat, bisa-bisa acara sudah selesai saat mobil Hiace itu tiba. Evon memahami kondisi itu bagi para wartawan. Karena itu, dia berupaya sekeras mungkin membawa wartawan tiba tepat waktu.

Evon sering menyiasatinya dengan mengajak wartawan berangkat lebih dulu ke lokasi acara. Cara itu sering berhasil, tetapi agak berisiko juga.

"Karena kalau tiba-tiba Bapaknya enggak jadi ke acara, itu kan kita jadi sia-sia," kata Evon.

Namun, Evon tidak mau memaksakan diri jika Hiace memang sudah ketinggalan rangkaian. Evon memilih berkendara seperti biasa demi keselamatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun