1. Viral, Video Dua Anak Curi Uang Nasabah di ATM Makassar Memanfaatkan Jeda Pemrosesan Pengeluaran Uang di ATM
Video mengenai dua anak sedang mengambil uang nasabah bank yang melakukan penarikan tunai di ATM di Jalan Perintis Kemerdekaan, tepatnya di depan Pesantren IMMIM, Makassar, beredar.
Video tersebut viral dan menjadi perbincangan netizen (warganet) lantaran para korban tak menyadari uangnya diambil dua anak yang diketahui gelandangan itu.
Dalam video rekaman kamera pemantau (CCTV) ATM BRI tersebut, tampak dua wanita masuk ke ATM.
Namun, dua anak perempuan itu mengikuti dan mendampingi nasabah yang sedang melakukan penarikan tunai.
Anak yang diperkirakan berusia belasan tahun itu pun terlihat sesekali memencet tombol pada layar ATM.
Setelah melakukan penarikan tunai dan mengambil uang dari ATM, kedua wanita itu pun pergi tanpa ada rasa curiga.
Saat kedua korban telah meninggalkan ATM, terlihat uang keluar dari dua mesin ATM dan langsung diambil anak tersebut.
Dalam komentar video tersebut, ternyata banyak warganet yang pernah menjadi korban aksi kedua anak itu.Â
Para korban tak menyadari akan aksi pencurian uang di ATM yang dilakukan kedua anak itu. Saldo di rekening para korban berkurang hingga ratusan ribu rupiah.Â
Baca selengkapnya: Viral, Video Dua Anak Curi Uang Nasabah di ATM Makassar
Baca juga: 3 Kali Curi Uang Nasabah di ATM, 2 Bocah Perempuan Diamankan Polisi
Â
2. Sopir GrabCar yang Sekap Penumpangnya Juga Berupaya Lakukan Pemerkosaan
Polisi menggerebek sopir GrabCar berinisial LI (27) yang melakukan penyekapan dan perampokan terhadap warga Tambora, Jakarta Barat, SS (24).
Polisi mengatakan, pelaku bersama dua temannya, SN (23) dan AP (23), juga berusaha memerkosa korban.
"Selain perampokan, pelaku juga melakukan percobaan pemerkosaan. Memang tidak jadi karena kebetulan korban sedang halangan," kata Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Hengki Haryadi di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Kamis (26/4/2018).
Baca juga: Sopir GrabCar di Tambora Bawa 2 Rekan untuk Sekap Korban dari Jok BelakangÂ
Hengki menjelaskan, kejahatan tersebut dilakukan saat perjalanan dari rumah korban di Duri Selatan 6, kompleks Setia Masa, Tambora, Jakarta Barat, pukul 06.00 pada Senin (23/4/2018).
Korban memesan GrabCar dengan tujuan tempat kerjanya yang berada di Tanah Abang, Jakarta Pusat.
"Satu orang sebagai driver dan dua orang sudah siap membawa jaket. Saat penumpang di dalam mobil di perjalanan, mobil berjalan tiba-tiba dua orang muncul dan langsung menyekap korban dengan jaket. Sudah mulai dilucuti perhiasan dan HPnya," kata Hengki.
Setelah itu, korban dibawa ke mesin ATM terdekat untuk mengambil uang miliknya yang berisi Rp 400.000 dan uang tunai dalam dompet berjumlah Rp 30.000.
Baca juga: Penyekapan dan Perampokan yang Menimpa Penumpang GrabCar...Â
Dua pelaku, yakni SN dan AP, ditangkap pada Rabu (25/4/2018) di Penjaringan, Jakarta Utara pukul 22.00. Sementara pelaku LI ditembak mati karena melakukan perlawanan di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pada Kamis (26/4/2018) pukul 05.00.
Baca selengkapnya: Sopir GrabCar yang Sekap Penumpangnya Juga Berupaya Lakukan Pemerkosaan
3. Cerita Sopir Taksi Fachruroji, Terharu Dapat Voucer Makan karena Beri Jamuan Ekstra kepada Penumpang
Fachruroji (35) tak menyangka dapat membawa anak dan istrinya makan bersama dengan gratis di sebuah restoran yang tak pernah dikunjunginya.
Pria yang sudah 18 tahun menjadi sopir taksi ini mendapat voucer makan di restoran karena selama ini telah menjamu penumpangnya dengan baik.
"Saya dapat voucer makan gratis dari kantor saya karena dianggap memberikan pelayanan yang baik kepada penumpang saya. Saya langsung pulang kampung dan ajak anak istri saya makan sepuasnya," ujar Fachruroji ketika ditemui di pul Bluebird Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (24/4/2018).
Pelayanan yang diberikan Fachruroji kepada penumpangnya memang tidak biasa. Ia menyediakan minuman, permen, tisu kering, tisu basah, tusuk gigi, pembersih tangan, minyak kayu putih, hingga alat tulis. Ada pula permen dan air mineral kemasan.
Ia memasang kantong-kantong di belakang kursi untuk meletakkan semua perlengkapan itu. Para penumpang bebas minum, mengambil permen, dan menggunakan semua perlengkapan yang ia sediakan tanpa dipungut biaya.
Baca juga: Naik Taksi Ini, Anda Bisa Dapat Minuman hingga Minyak Kayu Putih Gratis...Â
Fachruroji mengatakan membeli kantong-kantong tersebut Rp 170.000 dengan dana pribadinya. Dalam sehari, ia bisa mengeluarkan sekitar Rp 10.000 untuk menjamu penumpangnya.
"Paling sehari habis Rp 10.000. Itu rasa syukur saya karena saya juga sering mendapatkan rezeki lebih dari penumpang saya," ucapnya.
Baca juga : Cerita Sopir Taksi Fachruroji, Terharu Dapat Voucer Makan karena Beri Jamuan Ekstra kepada Penumpang
4. Wapres Jusuf Kalla Resmikan Menara Kompas, Rumah Baru Kompas
Wakil Presiden Jusuf Kalla meresmikan Menara Kompas, gedung baru Kompas Gramedia, di Palmerah, Jakarta Pusat, Kamis (26/4/2018).
"Saya ucapkan selamat untuk Kompas dan keluarga besar Kompas," ujarnya saat memberikan sambutan.
Peresmian Menara Kompas ditandai dengan pengetikan kata Kompas menggunakan mesin ketik bersejarah oleh Wapres.
Baca juga: Melihat Keindahan Menara Kompas dari Udara
Mesin ketik itu merupakan mesin ketik yang selalu digunakan oleh pendiri Kompas, Jakob Oetama, untuk menulis tajuk rencana di harian Kompas.
Baca juga : Cerita Nostalgia Jusuf Kalla, Debat hingga Jadi Host di Kompas
Sementara itu, CEO Kompas Gramedia Lilik Oetama mengatakan, Menara Kompas menjadi tanda 50 tahun Kompas sebagai media cetak.
Bentuknya yang menyerupai pena merupakan abstraksi alat penting pengungkapan pemikiran manusia.
Selain itu, pena juga menjadi simbol kelanjutan perkembangan Kompas dari media cetak ke media elektronik bersama Kompas Gramedia Group.
Bagian terluar Menara Kompas dilapisi bahan metalik aluminium dengan pola digital acak sebagai abstraksi media elekronik masa kini dan masa depan.
Baca juga: Menara Kompas Tertinggi Ke-12 di Indonesia
Bagian luar itu menutupi bagian utama gedung, bak lembaran-lembaran berita yang tertata rapih menutupi pena.
Sementara di bagian paling bawah, gunungan rumput menjadi simbol bumi Nusantara, tempat Kompas Gramedia Group berkarya selama 50 tahun.
"Kami berterima kasih kepada segala pemangku kepentingan yang menjadi teman setia Kompas," kata Lilik.
Pembangunan Menara Kompas menghabiskan waktu tiga tahun, yakni dimulai pada 16 April 2014 dan rampung pada 17 April 2017.
Baca selengkapnya: Wapres Jusuf Kalla Resmikan Menara Kompas, Rumah Baru Kompas
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H