KOMPAS.com - Sekumpulan rekaman video menggambarkan bagaimana rasanya berada di daratan saat serangan udara menghantam muncul di media sosial.
Video ini dirilis di pekan yang sama usai AS dan sekutunya melakukan serangan udara terhadap sejumlah lokasi yang diyakini merupakan tempat pengembangan senjata kimia Suriah.
Potongan video pertama terjadi di kota Mosul, Irak pada 2016. Dalam video itu terlihat sejumlah warga tengah berjalan kaki di sebuah ruas jalan saat sebuah bom menghantam sebuah masjid yang terletak beberapa meter dari mereka.
Saat itu Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengklaim bom tersebut dilepaskan oleh jet-jet tempur koalisi pimpinan Amerika Serikat.
Baca juga : Foto Satelit Tunjukkan Kondisi Target Pasca-serangan Udara AS di Suriah
Dalam sebuah video yang direkam harian The New York Times di Ghouta Timur pada 19 dan 21 Februari memperlihatkan sejumlah orang dengan tubuh berselimut debu melarikan diri dari sebuah minibus beberapa saat sebelum bom menghantam.
Sekelompok orang itu berlarian dan berlindung di belakang mobil itu sambil berteriak-teriak saat bom jatuh beberapa meter dari mobil tersebut.
Potongan video lain menggambarkan situasi di Kafr Zita, Suriah pada 2017 yang memperlihatkan beberapa orang berlari melintasi sebuah lapangan dan pepohonan saat terdengar suara tembakan yang membuat mereka harus merebahkan diri di tanah.
Rekaman berikutnya berasal dari kota Douma, Suriah di tahun yang sama. Video yang diambil dari dalam sebuah gedung itu memperlihatkan debu beterbangan di jalanan sementara sirene peringatan serangan udara terdengar di kejauhan.
Orang yang merekam kejadian tersebut nampak amat ketakutan terlihat dari rekamannya yang bergoyang kencang karena dilakukan sambil berlari mencari perlindungan.
Di antara rekaman-rekaman itu, terdengar suara sang narator menceritakan kejadian-kejadian mengerikan tersebut.
"Kita sering melihat serangan udara dan peluncuran roket berkilo-kilometer jauhnya dari sasaran. Atau di atas kepala tetapi tak terlihat atau melihatnya dari jarak yang aman," kata si narator.
"Kita melihatnya dengan penuh kekaguman tetapi tak merasakan kengeriannya," tambah dia.
"Sebab, konflik Suriah selama ini direkam dalam sebuah dokumenter yang bagus. Kini kita mengalami pengalaman baru, seperti apa rasanya mengalami serangan udara."
Baca juga : Akhirnya, AS Gelar Serangan Udara terhadap Suriah
Pada Sabtu (14/4/2018), Amerika Serikat, Inggris, dan Perancis menembakkan lebih dari 100 misil ke sejumlah sasaran di Suriah.
Serangan udara itu dilakukan sebagai respons atas dugaan serangan senjata kimia yang dilakukan militer Suriah di kota Douma pada Sabtu (7/4/2018).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H