"Ada yang sebagian dipindahkan ke bitcoin untuk mempersulit penyidikan yang dilakukan oleh Polri," ujar Nico.
Baca juga :Pembobol Uang Nasabah Bank Tukarkan Hasil Curiannya ke Bitcoin agar Sulit Disidik
Penyidik masih terus mendalami soal penukaran uang ke bitcoin itu. Polisi bekerja sama dengan sejumlah pihak yang memiliki otoritas, seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), dan perbankan.
Nico menyampaikan, para pelaku jarang mengambil uang yang mereka bobol secara tunai. Uang hasil pembobolan itu biasanya ditransfer ke rekening lain. Para pelaku hanya mencairkan uang tunai untuk keperluan sehari-hari mereka.
Dorong bank gunakan "chip"
Polisi dan Deputi Direktur Pengawasan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI) Eva Adelia mendorong semua bank untuk meningkatkan pengamanan kartu debit dan kredit.
Pengamanan tersebut dilakukan dengan memasang teknologi chip, terutama di kartu ATM, yang selama ini menggunakan magnetic stripe (pita magnetik).
Hal ini diperlukan untuk mengantisipasi terjadinya pembobolan uang nasabah dengan metode skimming.
"Teknologi chip itu sulit dilakukan pemalsuan terhadap data yang ada. Kami senantiasa masuk ke perbankan memastikan bahwa sistem yang ada di perbankan itu mampu untuk menangkal kegiatan-kegiatan yang merugikan masyarakat," kata Eva.
Baca juga : Antisipasi Pembobolan Uang Nasabah, BI Dorong Perbankan Gunakan Chip
Ia juga meminta semua perbankan menggencarkan edukasi soal bertransaksi yang aman menggunakan mesin ATM untuk nasabah mereka.