Kehangatan juga terasa saat keduanya melaksanakan pertemuan empat mata alias tete a tete dan pertemuan bilateral bersama masing-masing delegasi. Tawa dan canda menghiasi serangkaian pertemuan itu.
Sebagai tanda persahabatan, Presiden Jokowi dan Presiden Ghani bertukar penutup kepala, usai rangkaian pertemuan bilateral.
(Baca juga: Jokowi: Indonesia Siap Menjadi Tuan Rumah Pertemuan Ulama Internasional)
Â
Jokowi menerima longi, topi panjang yang ujungnya menjuntai sampai 7 meter. Sementara, Ghani menerima peci hitam yang sebelumnya dikenakan Jokowi.
Usai itu, keduanya menunaikan salat dzuhur berjamaah di masjid kompleks Istana. Presiden Jokowi didaulat sebagai imam.
Dalam pernyataan pers bersama, Presiden Ghani mengibaratkan kedatangan Jokowi sebagai turunnya hujan salju.
"Kedatangan Yang Mulia tidak perlu membawa emas. Tapi membawa hujan dan salju. Hujan dan salju merupakan berkah bagi kami. Hujan dan salju tidak pernah memilih akan turun pada orang kaya atau orang miskin," demikian kutipan pernyataan pers Ghani.
Â
Â
Medali untuk Jokowi