Selain itu, kata Dolvianus, Marianus bukan tipe pemimpin yang bisa melindungi rakyatnya, menyusul kasus blokade Bandara Turelelo Soa di Kabupaten Ngada atas 'perintah' Bupati Ngada Marianus Sae.
"16 Anggota Sat Pol PP Pemkab Ngada masuk penjara karena blokade bandara atas 'perintahnya' (Marianus) tapi dia masih bebas alias belum tersentuh. NTT butuh pemimpin yang peka dan saat rakyat susah dia ada di situ. Hal ini tidak ada pada Marianus," kata Dolvianus Kolo kepada Kompas.com, Sabtu (30/12/2017).
(Baca juga : Anggota DPRD NTT: Saya Pastikan Sekjen PDI-P Hanya Bercanda)
Meski dalam kasus bandara itu, Bupati Ngada Marianus Sae dinyatakan tidak terlibat dan kasus itu sudah ada Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3), namun Dolvianus tetap prihatin dengan kasus itu.
"Pemimpin harus punya hati bukan cuci tangan dan korbankan pegawai kecil (Sat Pol PP). Semua orang tahu bahwa 16 Sat Pol PP melakukan hal itu atas perintah pimpinan. Hati istri dan anak akan hancur jika suami dan ayah mereka dipenjara. Ini kepekaan dan soal hati nurani pemimpin," tegas mantan Ketua GMNI Cabang Kupang itu.
"Saya akan pertaruhkan semua yang saya miliki, sampai DPP cabut surat keputusan calon gubernur atas nama Marianus. PDIP adalah partai wong cilik. Bagaimana mungkin merekomendasikan calon pemimpin yang tidak peka dan hati nuraninya mati. Ini bertentangan dengan roh dan jiwa PDIP," tegasnya lagi.
Â
Menurut Dolvianus, jika DPP PDIP tetap pada pendiriannya menetapkan Marianus, maka itu akan menjadi awal mula kehancuran PDIP di NTT.
Dolvianus pun meyakini bahwa DPP PDIP akan mencabut surat keputusan atas Marianus sebagai bakal calon gubernur NTT, jika pengurus DPP partai itu masih ingat roh partai.
Dolvianus juga mengaku siap dipecat dari partai, karena menurutnya itu adalah hal yang biasa. Namun baginya yang utama yakni mengembalikan roh partai yang kian hari semakin terkikis oleh perilaku oknum DPP PDIP.
"Bagi saya, dipecat karena mengkritisi keputusan partai yang salah dan keluar dari roh partai, itu kebanggaan buat saya. Saya akan malu berat, jika dipecat karena korupsi,"ucap Dolvianus bangga.