Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Cerita di Balik Penampilan Mahmud Mulyadi, Ahli di Praperadilan Setya Novanto

19 Desember 2017   23:00 Diperbarui: 19 Desember 2017   23:04 495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Saat baru mulai memandu acara, Mahmud sebagai moderator tidak langsung masuk ke tema diskusi, yakni mengenai pencucian uang.

 Mahmud menceritakan terlebih dahulu sejarah di balik penampilan nyentriknya saat ini. Menurut Mahmud, penampilan dia saat ini tak terlepas dari peran istri.

 "Ini permintaan istri saya. Istri saya yang ajak ke salon pangkas gaya mohawk. Saya suami yang takut istri," kata Mahmud disambut tawa hadirin.

Dosen Hukum Pidana Universitas Sumatera Utara Mahmud Mulyadi usai menjadi moderator diskusi yang digelar Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan, di Kantor PPATK, Jakarta, Selasa (19/12/2017)
Dosen Hukum Pidana Universitas Sumatera Utara Mahmud Mulyadi usai menjadi moderator diskusi yang digelar Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan, di Kantor PPATK, Jakarta, Selasa (19/12/2017)
Pembicara yang hadir, yakni mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Syafii Maarif, serta mantan Ketua PPATK, Yunus Husein, ikut tertawa mendengar cerita Mahmud.
 Mahmud mengatakan, awalnya ia justru tidak tahu seperti apa gaya mohawk yang diminta istrinya.

Setelah potong rambut dengan gaya itu sekitar 7 tahun lalu, Mahmud menyukainya dan mempertahankan gaya itu hingga sekarang.

Baca juga: Nyentriknya Saksi Ahli dari KPK di Sidang Praperadilan Setya Novanto...

Mahmud menyesuaikan gaya mohawk rambutnya dengan membeli pakaian dan aksesoris serba nyentrik.

 "Ini saya sekaligus balas dendam karena waktu kuliah S1 saya tidak punya modal untuk bergaya seperti ini," ujar Mahmud.

 Mahmud mengakui bahwa gaya nyentriknya ini memang menjadi perhatian banyak orang. Tak terkecuali para mahasiswa di kampusnya.

Bahkan, banyak mahasiswa yang bertanya mengenai penampilannya.

 "Memang orang aneh melihat saya ini, seorang dosen yang berbeda dari pakemnya," kata dia.

 Namun, Mahmud enggan mempermasalahkan pandangan orang terhadapnya. Mahmud tetap berpenampilan seperti saat ini, selama hal itu tak melanggar etika dosen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun