Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dewan Keamanan PBB Pertimbangkan Tolak Keputusan AS Terkait Yerusalem

17 Desember 2017   11:45 Diperbarui: 17 Desember 2017   11:47 1471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang sidang Dewan Keamanan PBB.

Ruang sidang Dewan Keamanan PBB.
NEW YORK, KOMPAS.com - Terkait pernyataan Presiden AS Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, Dewan Kemanan PBB sedang mempertimbangkan penerbitan resolusi yang menyebutkan setiap perubahan status Yerusalem secara sepihak adalah ilegal.

Draf resolusi telah sampai ke Mesir pada Sabtu (16/12/2017), dan para diplomat akan mengeluarkan keputusan paling cepat pada Senin (18/12/2017),

Dilansir dari AFP, draf resolusi akan menekankan status Yerusalem yang harus diputuskan melalui negoisasi.

Selain itu, resolusi PBB akan menyampaikan penyesalan mendalam atas pengakuan Yerusalem, tanpa menyebutkan secara spesifik ke arah keputusan Trump.

Baca juga : Tolak Pengakuan Yerusalem, Indonesia Galang Dukungan Uni Eropa

"Keputusan dan tindakan apapun untuk mengubah sifat, status, atau komposisi demografi Yerusalem tidak memiliki efek hukum, tidak berlaku dan batal, serta harus dicabut," tulis draf tersebut.

Diplomat PBB memperkirakan AS akan menggunakan hak veto untuk memblokir resolusi, sementara sebagian besar dari 14 anggota dewan lainnya diharapkan dapat menyepakati draf resolusi.

Draf resolusi itu juga menyerukan semua negara untuk menahan pemindahan kedutaan besarnya ke Yerusalem. Seruan itu merefleksikan kemungkinan negara lain mengikuti jejak AS.

PBB meminta seluruh anggota negara tidak melakukan tindakan yang bertentangan dengan resolusi mengenai status kota Yerusalem.

10185720000.jpgAFP Israel, Jerusalem, dan Tepi Barat

Beberapa resolusi PBB sebelumnya meminta Israel untuk menarik diri dari wilayah yang dirampasnya selama perang 1967.

Seperti diketahui, gelombang kerusuhan dan bentrokan pasca-pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel terus terjadi antara aparat keamanan dengan warga Palestina.

Total jumlah korban orang Palestina yang tewas mencapai delapan orang dalam bentrokan yang hampir memasuki dua pekan tersebut.

Sementara itu, Wakil Presiden AS Mike Pence akan mengunjungi Yerusalem pada Rabu (20/12/2017), di tengah krisis paling kontroversial antara Israel dan Palestina memanas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun