Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Gempa di Pulau Jawa, Satu Orang Tewas dan Sejumlah Bangunan Rusak

16 Desember 2017   08:14 Diperbarui: 16 Desember 2017   09:02 997
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kantor Bupati Tasikmalaya rusak pasca-gempa yang mengguncang Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat (15/12/2017).

JAKARTA, KOMPAS.com - Gempa mengguncang dua kali selatan Jawa, Jumat (15/12/2107) tengah malam.

Gempa pertama terjadi pada pukul 23.04 WIB dengan kekuatan magnitudo 4,5 berpusat di koordinat  7,29 derajat Lintang Selatan (LS)  dan 106,69 derajat Bujur Timur (BT) atau 48 km barat daya Sukabumi, Jawa Barat. Gempa ini tidak berpotensi tsunami.

Lalu gempa kedua terjadi pada pukul 23.47 WIB dengan magnitudo 6,9 di koordinat 7,75 derajat LS dan 108,11 derajat BT pada kedalaman 107 km. Gempa kedua berpotensi tsunami.

Getaran gempa Tasikmalaya dirasakan di sejumlah daerah di Jawa seperti Pangandaran, Ciamis, Garut, Depok, Sukabumi, Gunungkidul, Banyumas, Semarang dan daerah lainnya. Warga pun panik dan berhamburan ke luar rumah.

"(Gempa) kuat banget, saya sampai terbangun," kata Maria Ameila, warga Yogyakarta, Jumat.

Bahkan, warga di pesisir pantai, terutama selatan Garut dan Pangandaran, mengungsi karena gempa yang kedua berpotensi tsunami. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan tsunami pada gempa yang kedua.

"Gempanya sangat terasa sekali. Warga langsung keluar dan menuju tempat evakuasi yang telah ditentukan," kata Kasatpolairud Polres Garut, AKP Tri Andri, melalui pesan singkat, Jumat.

Baca juga : Gempa Berpotensi Tsunami, Warga Garut di Pinggir Pantai Selatan Mengungsi

Sementara di Pangandaran, sejumlah warga Desa Babakan, Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, memilih berkumpul di lapangan. Sebagian mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.

"Warga Desa Babakan tak ada evakuasi, untuk masyarakat (saat ini) berkumpul bersama di satu tempat. Di Lapangan Dusun Bojongsari. Sekarang masih berkumpul," kata warga Desa Babakan, Satino saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (16/12/2017 pukul 01.45 WIB.

Baca juga : Warga di Sekitar Pantai Pangandaran Bersiaga Pasca-gempa Tasikmalaya

Hal serupa juga dilakukan warga pesisir Yogyakarta. Mereka keluar untuk mengungsi.

Peringatan tsunami dicabut

Sementara itu, BMKG mencabut peringatan tsunami akibat gempa Tasikmalaya  dengan magnitude 6,9. 

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengimbau warga untuk kembali ke rumah masing-masing karena peringatan tsunami dicabut.

"Masyarakat diimbau untuk kembali ke rumah masing-masing dengan tertib dan tenang. Kondisi aman. Sudah tidak ada potensi tsunami," katanya.

Baca juga : BMKG Cabut Peringatan Dini Tsunami Akibat Gempa Tasikmalaya

Sebelumnya, beberapa saat setelah gempa kedua mengguncang dan berpotensi tsunami, gelombang pasang air laut pertanda tsunami tak terjadi di pesisir Pantai Pangandaran, Desa Babakan, Kecamatan Pangandaran, hingga dini hari pukul 01.45 WIB.

"Posisi saya satu kilometer sebelum Pantai Pangandaran. Kondisi air laut biasa normal pasang surutnya," kata Satino, salah seorang warga Pangandaran, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (16/12/2017) pukul 01.45 WIB.

Gempa di Tasikmalaya, 16 Desember 2017.

Kondisi Pantai Pangandaran saat ini tetap aman. Satino mengatakan tak ada informasi air pasang maupun kenaikan gelombang air laut.

Baca juga : Gelombang Air Laut Pertanda Tsunami Tak Terlihat di Pantai Pangandaran

Kondisi muka air laut di pesisir Cilacap, Jawa Tengah, juga terpantau normal pascagempa di Tasikmalaya.

“Tidak ada penurunan muka air laut, semuanya masih normal, tidak surut,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Cilacap, Martono, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (16/12/2017) dini hari.

Satu tewas dan sejumlah bangunan rusak

Gempa yang mengguncang dua kali di pulau Jawa menyebabkan satu warga tewas dan bangunan di sejumlah daerah rusak. Satu warga tewas tertimpa rumah ambruk di Ciamis. Korban bernama Hj Dede Lutfi (60), ibu rumah tangga warga Dusun Desa, Rt 04 RW 02, Desa Gunungsari, Kecamatan Sadananya, Ciamis.

Korban meninggal akibat menderita luka parah setelah tertimpa bangunan rumah yang ambruk. Selain korban tewas, gempa juga menyebabkan dua warga terluka.

Baca juga : Gempa Tasikmalaya, Satu Warga Ciamis Meninggal Tertimpa Rumah Ambruk

Sementara itu, bangunan di sejumlah daerah mengalami rusak parah akibat diguncang gempa Tasikmalaya.

Berdasarkan data sementara yang dihimpun Kompas.com, di Banyumas, sejumlah bagian gedung Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banyumas mengalami kerusakan. Kerusakan terjadi pada gedung Isntalasi Gawat Darurat tiga lantai, ruang ICU, labortorium dan gedung pusat.

Sebanyak 70 orang pasien terpaksa dirawat di tenda darurat yang disediakan Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas.

Di Tasikmalaya, gedung kantor bupati mengalami kerusakan akibat gempa magnitudo 6,9. Bagian atap empat bangunan di kompleks kantor bupati ambrol.

"Bagian atap rusak parah dan ambruk. Lantai dan dinding bangunan empat lantai tersebut ada yang retak parah, " jelas Edi, salah seorang petugas jaga yang sedang piket malam di lokasi kejadian, Sabtu (16/12/2017) dini hari.

Baca juga : Gempa Bumi, Bagian Atap Kantor Bupati Tasikmalaya Ambrol

Kerusakan bangunan akibat gempa juga terjadi di Garut. Camat Cikajang, Rahmat, melaporkan satu rumah yang rusak yakni milik Ujang, warga Kampung Sukatambah, RT 4/4, Desa Cipangramatan. Pihaknya masih melakukan pemeriksaan pascagempa.

Hingga kini, Kompas.com masih mengumpulkan informasi dampak gempa di sejumlah daerah di Jawa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun