Baca juga : Dibebaskan dari Taliban, Boyle Tolak Pulang Pakai Pesawat Militer AS
Mereka menceritakan sejarah Inggris tentang kisah eksekusi mati Raja Charles I pada 1649, untuk membuat permainan pemenggalan kepala, sehingga mengurangi ketakutan putra sulungnya jika para penculik melakukan hal yang sama ke Joshua atau Caitlin.
"Dia tahu hal seperti itu bisa terjadi pada keluarganya. Dia sangat senang berpura-pura menjadi Oliver Cromwell yang mengejar Raja Charles I dan mencoba memenggalnya," kata Caitlin.
Sebelumnya, Pemerintah AS telah merencanakan serangan komando untuk menyelamatkan keluarga tersebut. Namun, pejabat setempat terkejut ketika keluarga Boyle justru berada di tahanan militer Paskistan.
Joshua memastikan ada baku tembak ketika mereka diselamatkan dari penawanan.
Kini, kedua fokus untuk merjaut masa depan dalam keluarganya. Caitlin menyebut anak-anak mendapat trauma berat selama bertahun-tahun ditawan.
"Aku berharap mereka menemukan kebahagiaan dan keceriaan untuk menyembuhkan trauma itu," katanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H