Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

"Maaf-maaf Ya, Waktu Zaman Pak Ahok Enggak Pernah Banjir..."

13 November 2017   18:44 Diperbarui: 13 November 2017   18:54 1097
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Hal yang sama diungkapkan warga IKPN Bintaro, Pal. Warga RW 04 Bintaro, Pesanggrahan itu mengatakan, genangan yang juga muncul di rumahnya pada Minggu malam adalah genangan pertama setelah hampir empat tahun warga terbebas banjir.

"Iya baru semalam saja banjir, udah empat tahun ini enggak banjir kan," kata Pal ketika dihubungi.

 Banjir yang terjadi pada Minggu malam, kata Pal memang tidak sebesar dulu. Air hanya menggenang sekitar 20 sentimeter di beberapa titik. Dulu, banjir bisa menggenangi permukiman warga setinggi dua meter selama berhari-hari. Namun sejak 2013, Kali Pesanggrahan dinormalisasi dan banjir mulai berkurang.

 "Ya gara-gara Gubernurnya ganti mungkin," kata Pal berseloroh.

 Pal kurang mengetahui genangan kembali muncul. Ia menduga selain karena Kali Pesanggrahan meluap, pompa untuk menyedot air tak kunjung diganti. Di IKPN, ada dua pompa yang berfungsi mengalirkan air limpasan ke Kali ketika ada genangan. Namun beberapa tahun lalu salah satu pompa rusak.

Baca juga : Anies Pantau Banjir dan Longsor di Ciganjur sampai Tengah Malam

 "Pak Ahok waktu itu sudah nyuruh agar diusulkan ganti pompa karena rusak. Tapi warga sini enggak tahu tuh kenapa merasa enggak perlu ganti pompa," ujar Pal.

 Di Jakarta Selatan sendiri, Kali Pesanggrahan melintasi Lebak Bulus, Pondok Pinang, Bintaro, hingga Ulujami yang berbatasan dengan Jakarta Barat sepanjang 24.400 meter. Pada 2014, Balai Besar Sungai Ciliwung Cisadane menormalisasi sebagian wilayah sungai namun terhenti karena kendala pembebasan lahan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun