"Memang untuk kelas III, IV dan V tidak ada muridnya, karena dulu sempat mau diregrouping. Tetapi saat Pak Sultan (Gubernur DIY Sri Sultan HB X) ke sini melarang untuk digabung, karena kasihan sama anak-anak," ucapnya.
Dijelaskannya, SD Wonolagi merupakan sekolah khusus yang diperuntukkan bagi warga Dusun Wonolagi. Sebab, wilayah ini merupakan dusun terpencil dan jauh dari pusat kota. Jumlah penduduknya pun hanya 47 kepala keluarga.
Paling dekat dengan Desa Ngleri harus melewati hutan sejauh 5 kilometer ke selatan, untuk sisi utara ke Dusun Pengkok, Patuk, harus melewati jembatan gantung membentang melewati Sungai Oya yang sudah memprihatinkan dan saat musim penghujan sangat berbahaya.
"Sekolah paling dekat dari sini di SD Pengkok, 2,5 km dari sini harus melewati jembatan gantung," kata Tri.
Baca juga: Hari Pertama Sekolah, Siswa SMAN 30 Garut Demo Tagih Janji Gubernur Jabar
Berdasarkan pantauan Kompas.com,jembatan gantung yang menghubungkan Dusun Wonolagi dan Kalinampu dibangun pada 2007 dan diresmikan oleh Bupati saat itu, Suharto.
Beberapa bagian lantai jembatan yang terbuat dari kayu sudah berlubang, dan beberapa bagian tampak lapuk. Hampir semua warga menggunakan jalan tersebut untuk beraktivitas, mulai ke ladang hingga keluar dusun untuk bekerja setiap harinya.
Warga bisa mengambil jalur alternatif melewati Desa Ngleri, namun harus memutar dan cukup jauh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H