Parker mengutarakan pendapat senada. “Dengan menutup Telegram, cuma akan membuat ISIS berpindah ke platform lain,” katanya. Bahkan, dia mengatakan para pelaku terorisme telah mulai mencari alternatif lain karena Telegram belakangan banyak mendapat sorotan.
Mungkin memang bukan mediumnya yang menjadi masalah, karena toh ada banyak medium serupa. Yang lebih penting, bagaimana caranya mencegah medium apa pun disalahgunakan oleh sebagian pihak.
Baca: Aplikasi Telegram Diblokir, Apa Kata Operator Seluler?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H