Baca: Deputi Putra Mahkota Arab Saudi Dijuluki “Mr Everything”
"Keputusan-keputusannya tidak strategis. Jadi misalnya serangan ke Yaman itu kan justru sangat merugikan Saudi. Akhirnya Saudi harus membiayai perang yang sangat mahal dan sebenarnya secara strategis tidak menguntungkan untuk Saudi saat ini."
4. Keberlangsung kekuasaan keluarga
Selain Mohammed, Raja Salman juga mengangkat anaknya Khaled yang mantan pilot, menjadi dutabesar Arab Saudi untuk Amerika Serikat.
Pengangkatan mereka dipandang merupakan bagian pertama pemberian berbagai posisi penting kepada keturunannya dan merupakan usaha pembentukan dinasti baru.
"Raja Salman ini sedang berusaha menciptakan dinasti baru melalui garis keturunan Salman ini, yang akan memerintah Saudi ke depan. Mengingat Mohammed bin Salman masih muda, tentu saja dia akan berkuasa lama menjadi raja Saudi," kata pengamat Smith Al Hadar.
5. Mendobrak tradisi
Pemunculan Mohammed bin Salman telah menyebabkan sejumlah pihak resah karena adanya sejumlah kejanggalan, seperti dikatakan Smith Al Hadar.
Baca: Mengapa Arab Saudi Punya Putra Mahkota Kedua?
"Raja Salman itu kan masih punya adik-adik. Dua adiknya. Dan selama ini suksesinya itu, setelah ayah mereka, Raja Abdul Aziz, turunnya itu saudara-saudaranya saling ganti. Jadi mestinya kalaupun Raja Salman mengangkat orangnya, mestinya dia punya adik."
Dina Y. Sulaeman mengatakan, berdasarkan tradisi Arab Saudi seharusnya Mohammed bin Nayef memang tetap menjadi putra mahkota.