Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Digempur Dua Pekan, Mengapa Marawi Tak Kunjung Dikuasai?

7 Juni 2017   05:15 Diperbarui: 7 Juni 2017   11:59 1187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti 'tukang sihir'

Kemampuan kelompok militan merekrut anak-anak muda dikatakan seperti 'tukang sihir'.

Fakta ini membuktikan sudah ada aliansi antara kelompok-kelompok di Mindanao dan Sulu, yang semuanya sudah mengikrarkan sumpah setia ke kelompok ISIS. 

Pemimpin milisi di Marawi adalah Isnilon Hapilon, yang juga adalah panglima militer Abu Sayyaf.

Baca: Apa yang Terjadi di Marawi, dan Siapa Isnilon Hapilon?

Namun faktor utama di balik kekuatan milisi di Marawi adalah Maute bersaudara, anggota klan Maranao, yang mengenyam pendidikan di Timur Tengah.

Omar Solitario, mantan milisi Moro yang sekarang menjadi politikus dan pebisnis di Marawi, mengatakan kelompok milisi sangat pintar merekrut anak-anak muda.

"Cara mereka merekrut anak-anak muda seperti tukang sihir," kata Solitario.

"Mereka mencoba menginfiltrasi sekolah-sekolah terbaik. Gerakan mereka seperti virus, Anda tak bisa menghentikannya hanya dengan senjata," kata dia.

Baik Lucman maupun Solitario memiliki hubungan keluarga dengan Maute bersaudara dan keduanya diminta Pemerintah Filipina untuk menjadi mediator, namun milisi pimpinan Maute tak tertarik berdialog.

'Ingin jihad'

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun