JAKARTA, KOMPAS.com - Nama Asa Firda Inayah alias Afi, tengah mendapatkan sorotan.
Tulisan-tulisan kritis selalu diunggah remaja asal Banyuwangi, Jawa Timur, itu, melalui akun media sosialnya.
Afi sering menuangkan pemikirannya soal pluralisme dan kebangsaan. Pemikiran yang menggugah banyak orang.
Meskipun, tak sedikit pula yang kontra terhadap isi tulisan Afi.
Kepada Pemimpin Redaksi Kompas TV Rosiana Silalahi di acara 'Rosi Spesial' yang ditayangkan, Selasa (29/5/2017) malam, pemilik akun Facebook Afi Nihaya Faradisa itu, menjelaskan pemahamannya soal mayoritas dan minoritas.
"Saya sangat menjunjung tinggi hak-hak dari minoritas. Saya sangat peduli dengan hak-hak mereka," ujar Afi, membuka penjelasannya.
Baca: Di Acara "Rosi", Afi Cerita soal Ancaman yang Pernah Diterimanya
Alasannya sangat sederhana. Di Indonesia, kata Afi, Muslim merupakan mayoritas penduduk. Sementara, Kristen, Budha, Hindu, Konghucu dan aliran kepercayaan lainnya adalah agama minoritas.
Di Indonesia, Afi menilai, ada diskriminasi terhadap kelompok minoritas. Ia mengatakan, hal itu juga terjadi pada teman sekolahnya.
"Waktu di sekolah, ada teman saya non-Muslim, dia mengajak kami makan (di rumah) dan salah satu teman saya berkata bahwa 'eh, lu kan non-Muslim, masak gua mau makan di rumah lu? Enggak dong'," ujar Afi.
Pengalaman itu membawa Afi untuk melihat belahan dunia lain di mana Muslim menjadi minoritas. Afi mencontohkan, di Jepang dan Swedia.