Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Banyak ATM Tak Gunakan Uang NKRI Baru, Ini Kata Gubernur BI

30 Mei 2017   04:30 Diperbarui: 30 Mei 2017   11:08 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Uang NKRI desain baru yang diterbitkan pada 19 Desember 2016.

Uang NKRI desain baru yang diterbitkan pada 19 Desember 2016.JAKARTA, KOMPAS.com - Masih banyak jaringan ATM yang belum menyediakan uang rupiah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tahun emisi 2016. Dengan demikian, masyarakat belum dapat memperoleh uang desain baru yang telah resmi dikeluarkan oleh Bank Indonesia tersebut.

Bagaimana tanggapan Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo atas hal tersebut?

(Baca: "Rectoverso", Fitur Pengaman Uang yang Dikira Logo PKI)

"Apa (persediaan uang baru) di ATM masih belum cukup? Saya rasa, saya belum bisa jawab sih, saya mesti tanya dulu," kata Agus, di Gedung Bank Indonesia, Jakarta Pusat, Senin (29/5/2017).

Agus menyebut, BI sudah mendistribusikan uang desain baru ke perbankan. Bahkan, kata dia, angka persebarannya sudah tinggi, yakni lebih dari 40 persen.

"Tapi kita kan enggak tarik semuanya. Itu kan dengan jalan waktu (bertahap), nanti bisa dicek lagi ya," kata Agus.

(Baca: Siapa Herman Johannes, Pahlawan di Mata Uang Pecahan Rp 100 Baru?)

Seperti diketahui, uang rupiah NKRI tahun emisi 2016 sudah diedarkan dan didistribusikan di 45 kantor perwakilan BI di 33 provinsi di seluruh Indonesia.

Di uang-uang desain baru tersebut terdapat gambar 12 pahlawan nasional, baik pada uang kertas maupun uang logam.

(Baca: Hari Ini, Masyarakat Sudah Bisa Tukar Uang NKRI Baru)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun