“Kisahnya patut didengar setiap orang,” kata Nermam Ghafouri, pendiri Pertolongan Bersama Kurdistan-Amerika, organisasi Amerika-Kurdi yang membantu kaum Yazidi yang mengungsi termasuk Jardo. “Dia dijual 10 kali, setiap kali dengan harga satu dolar.”
Ketika ISIS menyerang Sinjar, Agustus 2014, Jardo dan 46 anggota keluarganya ditawan.
“ISIS memisahkan saya dari keluarga saya dan memasukkan saya ke dalam penjara bersama 13 gadis muda lain dan dua perempuan yang lebih tua,” kata Jardo.
Jardo kemudian dibawa bersama ratusan perempuan dan anak perempuan ke Raqa, ibu kota de facto ISIS di Suriah, di mana militan mulai menentukan harga mereka masing-masing berdasarkan wajah mereka sebagai persiapan untuk dijual.
Baca: Kisah Budak Seks ISIS: Kami ibarat Binatang dan Dijual di Pasar
Setelah menderita lama sebagai budak seks, ia akhirnya ditolong penduduk setempat dengan menghubungi penyelundup yang membawanya ke sebuah kamp pengungsidi daerah Kurdi Irak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H